Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Capai Rp 440 Triliun

Kompas.com - 11/12/2020, 15:49 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan serapan anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 2 Desember Desember ini mencapai Rp 440 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 63,3 persen dari total pagu anggaran yang sebesar Rp 695,2 triliun.

"Pada tanggal 2 Desember ini sudah dilaksanakan sebesar 63,3 persen atau Rp 440 triliun dari pagu yang sudah dianggarkan," kata Sri Mulyani dalam video conference, Jumat (11/12/2020).

Meski tak merinci besaran realisasi dari masing-masing anggaran menurut Sri Mulyani,  hal  tersebut diperuntukkan bagi berbagai kebutuhan di bidang kesehatan, perlindungan sosial, sektoral K/L dan pemerintah daerah, dukungan UMKM, insentif usaha, dan pembiayaan korporasi.

Baca juga: Sri Mulyani: Sikap Kita Sama, Tidak Ada Toleransi terhadap Korupsi

Sri Mulyani menyebutkan, program yang dibuat oleh pemerintah dengan pertimbangan untuk memulihkan baik dari sisi permintaan dan produksi.

"Untuk memulihkan sisi demand-nya seperti konsumsi, government spending yang dilakukan sangat banyak pula untuk memulihkan konsumsi," jelas Sri Mulyani.

"Namun dari sisi supplynya kita juga harus melihat dunia usaha yang juga mengalami tekanan luar biasa, oleh karena itu kita juga memberikan insneif usaha dalam bentuk relaksasi perpajakan," jelas dia.

Sementara untuk tahun depan, pemerintah bakal memfokuskan anggaran untuk proses pemulihan dari dampak pandemi.

Sri Mulyani mengatakan, belanja pemerintah untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi prioritas pada tahun depan.

Anggaran pendidikan dialokasikan lebih dari Rp 550 triliun, anggaran kesehatan sebesar Rp 196 triliun, serta anggaran untuk bantuan sosial sebesar Rp 400 triliun dan infrastruktur Rp 430 triliun.

"Ini tujuannya untuk menggerakkan roda ekonomi tahun depan sehingga kontraksi pada kuartal II tahun ini yang berhasil dikurangi, sekarang di kisaran 3 persen dan di kuartal IV akan semakin mendekati 0 persen, sehingga 2021 perekonomian akan dapat masuk ke zona positif atau rebound cukup kuat," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Cukai Rokok Naik, Sri Mulyani Waspadai Peredaran Rokok Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com