Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Cenderung Menahan Diri Masuk ke Lelang Sukuk Negara

Kompas.com - 12/01/2021, 21:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat investor pada lelang perdana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara di awal tahun ini tidak seramai lelang tahun lalu.

Investor cenderung menahan diri di tengah kondisi ekonomi yang masih tidak pasti akibat pandemi Covid-19 yang terus meluas.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, lelang SBSN, Selasa (12/1/2021), menerima penawaran masuk sebesar Rp 24,27 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dari penerimaan yang masuk di lelang SBSN akhir tahun lalu yang mencapai Rp 27,76 triliun.

Sementara, pemerintah menyerap lebih banyak di lelang perdana ini, yaitu Rp 11,3 triliun. Sebagai perbandingan pada lelang akhir tahun lalu, pemerintah menyerap sebesar Rp 6,14 triliun.

Baca juga: Pemerintah Serap Rp 11,3 Triliun dari Lelang Sukuk Hari Ini

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, investor domestik yang biasanya memburu SBSN saat ini cenderung menahan diri karena risiko ketidakpastian ekonomi meningkat. Hal ini juga tergambar dari pergerakan yield yang meningkat.

Tercatat, Selasa (12/1/2021), yield Surat Utang Negara (SUN) acuan tenor 10 tahun naik ke 6,19 persen. Padahal di sepekan sebelumnya, yield berada di 5,91 persen.

Fikri menambahkan, ketidakpastian kondisi pasar keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian kapan jumlah penyebaran kasus korona menurun. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dan distribusi vaksin yang bertahap menjadi pertimbangan investor untuk masuk ke pasar SBSN.

Meski begitu, Fikri tetap mengapresiasi hasil lelang kali ini karena investor lebih banyak memburu seri tenor panjang. Artinya, pelaku pasar sedang bersikap oportunis dengan memilih seri yang memberikan yield tinggi.

Baca juga: Sandiaga Uno Temui Sri Mulyani, Ini yang Dibahas

Fikri mengatakan keberhasilan distribusi vaksin menjadi penentu keberhasilan lelang surat utang negara selanjutnya.

Bagaimana pun jika pandemi mereda maka risiko fiskal yang Indonesia alami juga akan berkurang. Dengan begitu, harga obligasi pemerintah akan membaik dan semakin menarik investor.

Fikri menilai saat ini pemerintah memang melakukan front loading atawa menyerap lebih cepat dan banyak di awal. Penyebabnya, pemerintah saat ini juga membutuhkan pembiayaan dengan cepat untuk menangani pandemi.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Yield naik, investor cenderung menahan diri masuk lelang sukuk negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com