Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peran Pertamina Bangun Pabrik Baterai Listrik Berkapasitas 140 GW

Kompas.com - 02/02/2021, 21:05 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu dari empat badan usaha milik negara (BUMN) yang ditugaskan untuk menggarap ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.

CEO Subholding Power and New and Renewable Energy Pertamina Heru Setiawan mengatakan, pihaknya akan mulai terlibat sejak proses pembuatan prekursor, katoda, sel baterai, hingga battery pack.

“Mengapa? Karena memang sebagian dari kompetensi Pertamina itu lebih banyak ke chemical based,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Tahun Depan, Pemerintah Targetkan Baterai Motor Listrik Sudah Diproduksi

Untuk pengembangan battery cell, Pertamina bersama konsorsium Indonesia Battery Holding (IBH) akan membangun pabrik baterai berkapasitas 140 gigawatt per hour.

Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik memproyeksikan, pembangunan pabrik itu membutuhkan investasi sebesar 13,4 miliar dollar AS hingga 17,4 miliar dollar AS, atau setara Rp 187,6 triliun hingga Rp 243,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Menurut Hendra, dengan potensi nikel nasional yang mencapai 15 juta ton per tahun, Indonesia mampu menjadi pemain besar dalam rantai pasok baterai global.

“Kita harapkan kita akan menjadi global supply chain,” katanya.

Partisipasi Pertamina dalam pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik ini merupakan langkah perseroan untuk tetap relevan di masa mendatang, seiring menurunnya permintaan energi fosil.

Baca juga: Kementerian ESDM Kembangkan Anoda Baterai dari Batu Bara, Bagaimana Caranya?

“Kami menyadari bahwa energi yang dikonsumsi masyarakat itu akan berubah. Yang tadinya lebih banyak ke hidro carbon based sekarang lebih banyak ke renewables, yang dalam hal ini baterai electronic vehicle,” ucap Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com