Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Ungkap Alasan Perpanjangan Stimulus Restrukturisasi Kredit

Kompas.com - 26/02/2021, 17:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit hingga 31 Maret 2022.

Hal itu tertuang dalam POJK Nomor 48 /POJK.03/2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK Bambang Widjanarko mengatakan, perpanjangan stimulus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung. 

"Kami melihat bahwa Covid-19 ini belum ketahuan kapan berakhirnya, sehingga stimulus restrukturisasi ini masih dibutuhkan dengan OJK lakukan perpanjangan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: BCA Tawarkan Kredit Kendaraan dan KPR Berbunga Rendah, Minat?

Menurut dia, dengan adanya stimulus restrukturisasi kredit, para debitur yang memerlukan waktu lebih panjang untuk kembali normal dapat terbantu dalam mengelola finansialnya di tengah pandemi.

"Langkah ini juga membantu perbankan dalam menata kinerja keuangannya terutama dari segi mitigasi risiko kredit," kata Bambang.

Oleh sebab itu, kebijakan tersebut diharapkan membuat roda ekonomi dapat terus berjalan sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Meski demikian, Bambang mengingatkan bahwa kebijakan restrukturisasi tersebut tidak permanen melainkan hanya bersifat sementara. Hal ini untuk menghindari moral hazard yang dapat muncul di kemudian hari.

Baca juga: Catat, Pemerintah akan Buka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Pekan Depan

"Jangan sampai kebijakan ini dianggap permanen, ini hanya sementara karena kondisi pandemi saat ini," ujarnya.

Untuk diketahui, OJK mencatat restrukturisasi kredit perbankan mencapai Rp 987,48 triliun per 8 Februari 2021. Nilai tersebut berasal dari 7,94 juta debitur di 101 bank umum.

Secara rinci, pada sektor UMKM sebanyak 6,2 juta debitur yang melakukan restrukturisasi dengan nilai sebesar Rp 388,3 triliun. Sementara, untuk non-UMKM sebanyak 1,8 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 599,15 triliun.

Baca juga: Bila Ekonomi Pulih, Pertumbuhan Crazy Rich Indonesia Bakal Jadi yang Tertinggi di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com