Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Tak Naikkan Tarif Listrik meski Harga Minyak dan Batu Bara Naik

Kompas.com - 09/03/2021, 15:51 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif tenaga listrik kuartal II-2021 meskipun sebagian besar parameter penentu tarif mengalami peningkatan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, pada November 2020 hingga Januari 2021 yang merupakan periode penentu tarif tenaga listrik kuartal II-2021, terjadi peningkatan pada 3 komponen tarif, yakni harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP), harga patokan batu bara, dan inflasi.

"Kenaikan tren harga batu bara, ICP juga membaik, dan meskipun kurs sedikit menguat, tetapi secara resultan itu mendorong tarif itu cenderung untuk naik," kata Rida dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Tarif Listrik Tak Naik, Pemerintah Harus Nombok?

Meskipun demikian, tarif tenaga listrik ditetapkan tidak mengalami penyesuaian untuk semua golongan pelanggan PT PLN (Persero).

Rida menyebutkan, keputusan tersebut diambil dengan melihat kondisi perekonomian nasional yang belum pulih sepenuhnya.

Ini terefleksikan dengan masih rendahnya daya beli masyarakat dan daya saing pelaku industri.

"Pemerintah juga harus melihat dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan, terutama pada daya beli masyarakat dan daya saing industri yang belum pulih betul," kata dia.

"Maka, untuk triwulan ini, triwulan kedua itu juga kita ambil sikap untuk sementara belum disesuaikan, belum dinaikkan," tambah Rida.

Baca juga: Mulai April 2021, Pelanggan 450 VA Tak Lagi Dapat Listrik Gratis

Keputusan tersebut dipastikan berdampak dengan bertambahnya dana kompensasi yang perlu dibayarkan pemerintah ke PLN.

Kendati demikian, Rida menegaskan, kewajiban tersebut akan dilaksanakan oleh pemerintah.

"Pemerintah wajib menyediakan kompensasi. Alhamdulillah untuk tahun-tahun lalu sudah dibayar ke PLN. PLN tidak perlu khawatir kalau sekiranya kebijakan pemerintah itu diteruskan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com