Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Tarif Listrik Diperpanjang, Pemerintah Gelontorkan Rp 1,88 Triliun

Kompas.com - 10/03/2021, 06:23 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang stimulus berupa diskon tarif listrik hingga Juni 2021. Untuk merealisasikan perpanjangan ini, pemerintah siap menggelontorkan dana sebesar Rp 1,88 triliun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, jumlah penerima diskon tarif listrik kuartal II-2021 akan meningkat menjadi 32,74 juta pelanggan, dari kuartal sebelumnya hanya 32,49 juta pelanggan.

Meskipun demikian, anggaran stimulus untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA subsidi periode April-Juni 2021 akan lebih kecil dibandingkan Januari-Maret 2021, mengingat besaran diskon tarif yang diturunkan masing-masing sebesar 50 persen.

“Karena mekanismenya 50 persennya, maka APBN-nya Rp 1,88 Triliun,” ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Maruf Amin: Bank Muamalat Boleh Sakit, Tapi Tak Boleh Mati

Sementara itu, pada kuartal pertama tahun ini, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 3,79 triliun untuk memuluskan pelaksanaan stimulus tarif listrik.

Dengan demikian, total sejak awal tahun 2021 hingga Juni mendatang pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 5,67 triliun untuk program stimulus diskon tarif listrik.

“Jadi secara total kebutuhan stimulus diskon tarif anggarannya Rp 5,67 Triliun. Itu yang diskon tarif,” kata Rida.

Selain diskon tarif, pemerintah juga memperpanjang stimulus berupa pembebasan biaya beban atau abonemen dan ketentuan rekening minimum, meskipun untuk kuartal II ini pembebasannya sebesar 50 persen.

Rida menjelaskan, penerima stimulus ini untuk kuartal I sebanyak 1,21 juta pelanggan dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 844,5 miliar.

Kemudian, pada kuartal II sebanyak 1,23 juta pelanggan dengan kebutuhan anggaran Rp 421,72 miliar.

“Sehingga total APBN sampai Juni kurang lebih Rp 6,94 triliun dan jumlah penerimanya 34 juta pelanggan,” ucap Rida.

Baca juga: Apa Itu Saham: Definisi, Jenis, Keuntungan, Risiko, dan Cara Membeli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com