Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Februari, Realisasi Anggaran PEN 2021 Capai Rp 76,59 Triliun

Kompas.com - 23/03/2021, 14:26 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) hingga Februari 2021 mencapai Rp 76,59 triliun.

Realisasi tersebut setara dengan 10,9 persen dari keseluruhan alokasi anggaran yang mencapai Rp 699,43 triliun.

"Program PEN di tahun 2021 itu tetap ditujukan untuk menjaga momentum pemulihan, belanja negara kita untuk PEN yang mencapai hampir Rp 700 triliun atau Rp 699,43 triliun, itu realisasinya mencapai Rp 76,59 triliun atau dalam hal ini 10,9 persen," jelas Sri Mulyani ketika konferensi pers APBN KiTa, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Sri Mulyani Keluhkan Kerap Dapat SMS Penawaran Utang

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi anggaran tersebut sebagian besar didominasi untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, serta dukungan kepada UMKM.

Ia mengatakan, alokasi anggaran tersebut ditujukan untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Ini memang tujuannya pemulihan ekonomi nasional yang bisa dipengaruhi atau didukung oleh APBN langsung melalui belanja ke masyarakat sehingga bisa mendukung konsumsi rumah tangga terutama kelompok terbawah yakni 40 persen terendah," jelas Sri Mulyani.

Dari sisi mendongkrak permintaan masyarakat atau agregat demand, pemerintah memberi dukungan kepada UMKM serta memberi bantuan kepada peserta BPJS Kesehatan dalam hal subsidi iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Di sisi lain, ada pula dukungan dorongan agregat demand dari sisi permintaan alat kesehatan, alat pelindung diri (APD), serta belanja modal pemerintah.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2021 Masih Minus

Jika dirinci, realisasi untuk anggaran kesehatan adalah sebesar Rp 12,4 triliun atau baru tujuh persen dari alokasi Rp 176,3 triliun.

Selanjutnya, realisasi perlindungan sosial mencapai Rp25,97 triliun atau 16,5 persen dari alokasi yang sebesar Rp 157,41 triliun.

Kemudian, realisasi program prioritas Rp 1,44 triliun atau 1,2 persen dari Rp 122,42 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 29,63 triliun atau 16 persen dari Rp 184,83 triliun, dan insentif dunia usaha Rp 7,15 triliun atau 12,2 persen dari Rp 58,46 triliun.

"Ini adalah APBN melakukan fungsi countercyclical melalui sisi belanja yang bisa mempengaruhi konsumsi baik rumah tangga, pemerintah, dan belanja modalnya," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com