Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tegaskan Penerbangan Charter Dihentikan Selama Larangan Mudik

Kompas.com - 10/05/2021, 20:56 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah telah sepakat menyetop penerbangan charter dari luar negeri pada masa larangan mudik 6-17 Mei 2021.

Hal itu berdasarkan keputusan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada hari ini, Senin (10/5/2021).

"Terkait penggunaan pesawat udara, sudah disetujui bahwa tidak ada penerbangan charter selama masa peniadaan mudik ini," ujar Budi Karya dalam konferensi pers virtual usai rapat terbatas.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Lion Air Buka Penerbangan Charter

Adapun keputusan ini diambil selang beberapa hari setelah masuknya penerbangan charter rute Wuhan-Jakarta yang mengangkut Warga Negara Asing (WNA) asal China untuk kepentingan pekerjaan.

Budi Karya mengatakan, kebijakan larangan sementara penerbangan charter tersebut hanya berlaku selama masa peniadaan mudik. Sehingga dipastikan WNA yang ingin ke Indonesia untuk keperluan bekerja tetap bisa kedepannya.

"Jadi kalau ada tenaga-tenaga kerja (dari luar negeri), disarankan menunda perjalanan. Tetap bisa ke Indonesia tapi di tunda dulu," kata dia.

Selain persoalan penerbangan charter, dalam rapat tersebut juga diputuskan bahwa pemerintah siap mengakomodasi pekerja migran Indonesia dari Malaysia yang hendak pulang ke kampung halaman.

Kemenhub pun telah berkoordinasi dengan operator transportasi untuk menyiapkan armada laut dan bus di sejumlah titik, seperti dari Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur guna mengangkut para pekerja migran itu ke tempat tujuan akhir.

Baca juga: Penerbangan Reguler dari India ke Indonesia Dihentikan

"Kemenhub menyiapkan kapal-kapal dan juga bus untuk mengangkut ke tujuan akhir. Tadi sudah disepakati juga bahwa TNI dan Komandan Pangdam akan mengambil alih pengelolaan di dua titik, yaitu di Kepri dan Kalimantan Barat," pungkas Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com