Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Anggaran PEN 2021 Capai Rp 172,35 Triliun, Berikut Rinciannya

Kompas.com - 17/05/2021, 13:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merinci realisasi penggelontoran anggaran dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Mantan Menteri Perindustrian itu menyebut, anggaran PEN sudah terealisasi sebesar 24 persen dari pagu anggaran yang disiapkan, yakni Rp 699,43 triliun.

"Realisasi Dana PEN sampai 11 Mei 2021 itu Rp 172,35 triliun atau 24 persen dari pagu, dan ini bertambah," kata Airlangga dalam keterangannya di Istana Negara secara virtual, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Resmi Merger, Gojek dan Tokopedia Bentuk Grup GoTo

Airlangga menuturkan, realisasi itu meningkat di semua sektor prioritas. Di sektor kesehatan, realisasinya sudah mencapai Rp 24,9 triliun dari Rp 175,22 triliun atau sekitar 14,2 persen.

Anggaran ini digunakan untuk vaksinasi, bantuan iuran JKN untuk 19,15 juta orang, insentif pajak kesehatan, 3T, 3M, dan biaya perawatan.

Kemudian di sektor perlindungan sosial (perlinsos) mencapai Rp 56,79 triliun atau 37,8 persen dari pagu Rp 150,28 triliun. Dananya disalurkan untuk beberapa program bansos, antara lain BST, PKH, Kartu Sembako, dan BLT Desa.

"Perlinsos baik PKH sudah (terealisasi) 48 persen, Kartu Sembako 38 persen, BST 98,39 persen, dan BLT Desa 17 persen," ungkap Airlangga.

Selanjutnya untuk program prioritas dengan realisasi Rp 21,8 triliun triliun atau 17,6 persen dari pagu Rp 123,67 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp 42,03 triliun atau 21 persen dari pagu Rp 193,53 triliun, dan insentif usaha mencapai 47 persen dari pagu Rp 56,72 triliun.

Baca juga: Mau Pakai Fitur COD di E-commerce, Kenali Syarat dan Ketentuan Berikut

Airlangga bilang, program PEN bertujuan untuk mengurangi dampak Covid-19 sehingga masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah bisa bertahan dan kembali beraktifitas sehingga ekonomi pulih.

Adapun saat ini, sudah ada 10 daerah yang membukukan pertumbuhan ekonomi positif. Sebagai rincian, Riau sudah mencapai 0,41 persen, Papua 14,28 persen, Sulawesi Tengah 6,26 persen, Yogyakarta 6,14 persen, dan Sulawesi Utara 1,87 persen.

Kemudian Sulawesi Tenggara 0,06 persen, NTT 0,12 persen, Papua barat 1,47 persen, Bangka Belitung 0,97 persen, dan Maluku Utara 13,45 persen.

"Catatan kami terlihat beberapa daerah yang menyumbang pertumbuhan terbesar, tentunya 10 provinsi besar menyumbang 77,71 persen," pungkas Airlangga.

Baca juga: KSPI: Masih Banyak Perusahaan yang Belum Bayar THR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com