Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Baterai Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB hingga Rp 234,5 Triliun per Tahun

Kompas.com - 20/05/2021, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) tengah fokus mengembangkan industri baterai kendaraan listrik nasional, guna meningkatkan nilai tambah produk tambang, khususnya nikel.

Komisaris Utama Mind ID Agus Tjahajana mengatakan, saat ini kontribusi industri hulu nikel terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya mencapai 3,6 miliar dollar AS atau setara Rp 51,5 triliun per tahun.

Sementara dengan adanya ekosistem industri baterai kendaraan listrik, nilai tambah PDB nasional dari pengembangan nikel menjadi katoda saja sudah dapat mencapai dua kali lipat.

Baca juga: RI Butuh Rp 245 Triliun untuk Kembangkan Industri Baterai Kendaraan Listrik

Agus menyebutkan, pengembangan nikel menjadi katoda dapat berkontribusi sekitar 5,7 miliar dollar AS atau setara Rp 81,5 triliun per tahun.

"Jadi 3,6 miliar dollar AS tambah 5,7 miliar dollar AS sampai 10 miliar dollar AS," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (20/5/2021).

Bahkan, jika nikel dapat dikembangkan hingga menjadi battery pack, nilai kontribusinya terhadap PDB bisa mencapai  16,4 miliar dollar AS atau setara Rp 234,5 triliun per tahun.

"Tentu ini multipliernya akan lebih besar dengan jumlah pekerja dan sebagainya," ujar Agus.

Apabila industri baterai kendaraan listrik sudah mulai beroperasi di Indonesia, Agus mengharapkan adanya keterlibatan dari para pelaku tambang swasta sebagai pemasok.

Dengan demikian, nantinya kontribusi terhadap PDB dari penambangan nikel saja diharapkan dapat terus meningkat di dalam ekosistem industri baterai kendaraan listrik.

"Jadi Insya Allah kalau di swasta maupun BUMN jadi, diproduksi upstream paling tidak di hulu saja tercapai 10 miliar dollar AS," ucap Agus.

Baca juga: Produsen Baterai Asal China Akan Investasi Rp 72,5 Triliun di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com