Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Alkes Naik 5 Kali Lipat, Luhut Dorong Belanja Produk Dalam Negeri Ditingkatkan

Kompas.com - 15/06/2021, 15:43 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia saat ini terus mendorong belanja produk dalam negeri, yaitu lewat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Di sisi lain, serapan belanja pemerintah untuk produk dalam negeri masih tergolong cukup rendah jika dibandingkan impor, khususnya belanja alat kesehatan.

Luhut menyebutkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Juni 2021, Indonesia telah mengimpor alkes lima kali lebih besar.

Baca juga: Kemenperin Targetkan 9.000 Produk Baru Alkes Bernilai TKDN Lebih dari 1 Persen

Impor alkes tersebut mencapai Rp 12,5 triliun melalui e-katalog.

"Untuk tahun anggaran 2021, dalam e-katalog alkes impor, lima kali lebih besar senilai Rp 12,5 triliun melalui e-katalog," sebut Luhut dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (15/6/2021).

Untuk itu, lanjut Luhut, diperlukan aksi afirmatif oleh pemerintah untuk meningkatkan belanja alkes dalam negeri minimal sebesar Rp 6,5 triliun untuk 5.462 barang untuk tahun anggaran 2021 yang dilakukan melalui e-katalog.

Selain itu, perlu peningkatan kapasitas produksi alkes dalam negeri dan investasi di bidang alkes.

Luhut mengungkapkan, ia bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan China beberapa waktu lalu, dalam rangka pembahasan terkait kesehatan.

Baca juga: Pembebasan Bea Masuk Impor Alkes Tinggi, Ini Rinciannya

"Kemarin, kami dengan Pak Menteri (Kesehatan) Budi pergi ke Korea, saya ke Tiongkok dengan wakil menteri kesehatan juga, melihat betapa kita masih banyak mengimpor alat-alat yang kita sebenarnya kita bisa produksi dalam negeri," kata Luhut.

Dengan tingginya nilai impor alat kesehatan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada para kabinet kerjanya seperti Menkes, Luhut, Menteri BUMN dan juga Menteri Keuangan agar terus memperbanyak penggunaan produk dalam negeri.

"Presiden sudah memberikan arahan ketika saya dengan menteri kesehatan dan menteri BUMN serta wakil menteri keuangan untuk penggunaan lebih banyak lagi produk dalam negeri dengan memindahkan atau mengundang investor-investor masuk ke Indonesia," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com