Pertamina Kejar Target Transisi Energi 2030

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) sedang mengejar target transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan pada 2030.

“Saat ini, kita sedang proses menuju transisi energi," ujar Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman di acara Pertamina Investor Day 2021, seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers, Jakarta, Rabu (30/6/2021).

"Untuk itu, portofolio energi Pertamina akan diselaraskan dengan target bauran energi yang tertuang dalam grand strategy Energi Nasional tahun 2025. Sebagian besar energi yang dipasok masih bahan bakar fosil, namun pertumbuhan EBT akan lebih agresif,” sambung Iman.

Baca juga: Link Formasi dan Pendaftaran CPNS 2021 Instansi Pemerintah Pusat

Pertamina mengungkapkan target bauran energi adalah mengurangi porsi penggunaan BBM dan LPG menjadi 64 persen dan meningkatkan porsi penggunaan gas menjadi 19 persen, serta EBT menjadi 17 persen dari total bauran energi pada 2030.

Pertamina akan membangun rantai pasok migas yang terintegrasi dan membangun portofolio EBT dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri untuk mencapai target bauran energi tersebut.

“Dengan strategi tersebut, pada tahun 2030 Pertamina akan memasok sekitar 71 persen dari total kebutuhan energi Indonesia,” kata Iman.

Adapaun beberapa proyek untuk mendukung transisi energi antara lain Refinery & Development Masterplan, peningkatan kapasitas panas bumi menjadi 1.128 MW di 2026, Grass Root Refinery dan Petrokimia serta membangun Green Refinery dengan kapasitas 6 – 100 KTPA dan juga Etanol dalam 50 MT per tahun pada 2025.

Pada 2020-2024, Pertamina akan mengalokasikan sekitar 9 persen dari belanja modal khusus untuk pengembangan EBT. Petrtamina mengklaim nilai tersebut lebih tinggi dari investasi EBT perusahaan energi internasional yang rata-rata hanya sebesar 4,3 persen.

Baca juga: 19 Bulan Jadi Komisaris Pertamina, Apa Saja Gebrakan Ahok?