Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Data Pemerintah Kerap Tak Akurat dan Tumpang Tindih

Kompas.com - 06/07/2021, 20:24 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengungkapkan, program Satu Data Indonesia bertujuan untuk perbaikan tata kelola data di kementerian instansi pusat hingga ke kelurahan/desa.

Menurut dia, selama ini data yang dimiliki kementerian/lembaga maupun di pemerintahan daerah banyak yang tak akurat dan tumpang tindih.

"Data yang selama ini terdapat di kementerian, lembaga dan daerah diproduksi dengan standar dan metodologi berbeda-beda sehingga menghasilkan data yang tumpang tindih, tidak akurat, tidak standar, dan tidak bisa dibagi pakaikan," katanya melalui Webinar Virtual ABDI bertajuk Satu Data Indonesia, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Bappenas: NTT Bisa Andalkan Energi Baru Terbarukan untuk Kembangkan Ekonomi

Suharso menambahkan, sebagai Ketua Dewan Pengarah Satu Data, Bappenas bertugas mengoordinasikan satu data Indonesia agar data-data yang dimanfaatkan selama ini tidak lagi terjadi tumpang tindih dan tetap terjaga integritasnya serta metadatanya di tingkat pemerintah pusat dan daerah.

"Satu data Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan tata kelola, tata pemerintah dengan tujuan untuk terwujudnya data akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggung jawabkan, mudah diakses, dan dapat dibagi pakaikan oleh para stakeholder," ujarnya.

Ia berharap, data yang diselaraskan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.

"Selama ini kita menganalisa data yang terpisah-pisah secara parsial, kita harapkan kelak melalui amanat Perpres ini terbangun kesadaran data yang lebih luas. Seperti saat kita berbicara data kemiskinan," ucap Suharso.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Tak Ada Kebocoran Data Peserta

Dengan adanya satu data Indonesia, pemerintah berharap bisa menganalisa data spasialnya, berupa sebaran maupun interaksi antar wilayah. Bahkan data yang telah disatukan tersebut akan memudahkan penyaluran keuangan negara.

"Kita juga bisa mengaitkan data statistik dan spasial tersebut dengan keuangan negara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com