Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Tak Ada Kebocoran Data Peserta

Kompas.com - 31/05/2021, 20:46 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek memastikan tak ada kebocoran data peserta. Hal ini berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim BPJS Ketenagakerjaan usai isu kebocoran data kependudukan mencuat.

Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, pihaknya telah membentuk tim penelusuran untuk mengecek apakah kebocoran data kependudukan terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Hasilnya tim tersebut tidak menemukan adanya indikasi kebocoran data peserta.

Baca juga: Aset Dana Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan Naik 13 Persen di 2020

"Tim tidak menemukan indikasi kebocoran data itu bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan. Jadi, harapannya informasi ini bisa menenangkan peserta terutama bahwa data yang ada BPJS Ketenagakerjaan dengan isu yang terakhir itu tidak terkait dengan apa beredar saat ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (31/5/2021).

Menurut Pramudya, keamanan dan kerahasiaan data peserta yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan merupakan hal yang penting yng bersifat sangat rahasia.

Ia bilang, BPJS Ketenagakerjaan sangat peduli terhadap keamanan data peserta dan akan melindunginya dengan semaksimal mungkin.

Di sisi lain, BPJS Ketenagakerjaan juga tak bekerja sendirian dalam perlindungan data. Pramudya mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan lembaga dan pihak lainnya yang memiliki kompetensi dalam meningkatkan keamanan data.

Kendati demikian, dia menekankan, menjaga keamanan data turut menjadi tanggung jawab peserta sebagai pemilik data. Ia mengimbau untuk peserta tidak mudah memberikan data pribadinya kepada pihak-pihak lain yang tak berwenang.

"Karena kami juga di lapangan melihat adanya indikasi peserta itu gunakan jasa-jasa dalam klaim melalui calo dan segala macam, di mana ketika itu terjadi, data peserta akan pindah kepada calo tersebut," jelas dia.

Baca juga: Besaran dan Kriteria Penerima Beasiswa Anak Peserta BPJS Ketenagakerjaan

"Maka dalam kesempatan ini kami ajak peserta untuk sama-sama konsen pada keamanan data tersebut, jadi kita bersama sama menjaga apa yang jadi aset peserta dan harapannya kita bisa lindungi aset bersama," tutup Pramudya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkapkan ada kebocoran data 279 juta warga Indonesia. Data tersebut dipublikasikan dan dijual di situs surface web Raid Forum.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi pun menyatakan bahwa sampel data yang beredar diduga data dari BPJS Kesehatan. Hal itu diketahui dari struktur dalam data tersebut.

Ada kesamaan struktur seperti nomor kartu, kode kantor, data keluarga/data tanggungan, hingga status pembayaran terkait BPJS Kesehatan. Hingga saat ini, pihak BPJS Kesehatan pun menyatakan masih melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran data tersebut.

Baca juga: Besaran dan Kriteria Penerima Beasiswa Anak Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com