Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

WFH Dirasa Penuh Tantangan oleh Sejumlah Karyawan, Ini Tanggapan Psikolog

Kompas.com - 30/07/2021, 20:26 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat di seluruh dunia untuk mengadopsi kebiasaan baru atau new normal dengan beraktivitas di rumah.

Demi menaati protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19, aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah, ibadah, dan silaturahmi harus dilakukan secara virtual dari rumah masing-masing.

Meskipun sudah dua tahun lamanya beradaptasi dengan new normal, kenyataannya bekerja dari rumah atau work from home (WFH) masih menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian karyawan perusahaan.

Internal Network Staff Sinar Mas dan Sinar Mas Land Nova Nurli Indra mengatakan, selama WFH, ia harus melakukan video conference(vicon) setidaknya dua kali dalam sehari.

Baca juga: Bantu Pasien Covid-19, Sinar Mas Salurkan 1.200 Ton Oksigen Cair di Sumsel dan Jabar

Pada pagi hari, ia dan rekan kerjanya akan membahas tugas-tugas yang perlu dikerjakan. Kemudian pada sore hari, akan diadakan vicon lagi untuk update progres pekerjaan.

Lalu, kata Nova, pada hari Jumat, ia dan rekan kerjanya akan melakukan vicon yang panjang.

“Dari pagi jam 09.00 sampai jam 12.00 atau 13.00, kami video conference nonstop,” kata Nova dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Nova mengaku tingkat konsentrasi saat bekerja di kantor lebih baik daripada ketika bekerja di rumah.

“Karena kantor memang tempat untuk bekerja. Sementara di rumah kan banyak distraction, seperti anak yang masih kecil kadang nggak mengerti ibunya sedang bekerja, malah ikutan nongkrong sambil main YouTube,” katanya.

Baca juga: Saling Bergandengan Tangan, Sinar Mas Ajak Berbagai Pihak untuk Mengatasi Pandemi di Dalam Negeri

Menurut Nova, saat bekerja di rumah, ia kerap merasa seakan-akan sedang diamati selama bekerja.

“Kalau di kantor, dengan beban kerja yang sama, tidak ada perasaan seperti tengah diamati. Sementara jika di rumah, seperti selalu dipantengin,” bebernya.

Perihal berbusana selama WFH, Nova mengaku tetap berbusana rapi seperti saat bekerja di kantor.

“Pakaian kami tetap harus rapi. Tetap harus dandan, lah. Karena memang setiap hari atasan kami akan mengabsen anak-anaknya,” katanya.

Sementara itu, Marketing Public Relation Specialist PT Smartfren Telecom Maria Claudine yang akrab disapa Ao mengaku sudah bisa menyiasati penampilannya saat WFH.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pasien Covid-19, Sinar Mas Kirim Bantuan Oksigen Cair ke Sumsel dan Jabar

“Tadinya Zoom call dengan rapi, memakai lipstik, (tetapi) lama-lama ada kalanya kami tak lagi memakainya (lipstik), tapi video kami matikan,” tutur Ao.

Ia menceritakan bahwa vicon dalam divisi pekerjaannya bisa berlangsung lama, mulai dari 09.30 sampai 13.00.

“Setelah itu (vicon) bisa selonjoran, memejamkan mata sebentar. Walaupun ada saja telepon yang masuk, diikuti keharusan mengakses laptop,” ujar Ao.

Menurutnya, mengandalkan perangkat virtual memang menuntaskan permasalahan kehadiran. Namun, dalam dinamika kerja, hal ini membuat karyawan harus sering rapat.

“Tidak bisa langsung brek, diselesaikan sekalian seperti saat hadir di kantor,” keluhnya.

Baca juga: Sinar Mas Donasikan Lebih dari 1.200 Ton Oksigen Tiap Bulannya

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com