Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendanaan Transaksi Margin PEI Tahun 2020 Tumbuh Jadi Rp 1,01 Triliun

Kompas.com - 20/08/2021, 06:22 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) mencatatkan kinerja positif pada semester 1 tahun 2021.

Dalam 6 bulan pertama di tahun 2021, PEI telah menyalurkan pendanaan transaksi margin senilai Rp 598,32 miliar, dengan rata-rata outstanding harian melonjak menjadi Rp 143,71 miliar per harinya.

Direktur PEI Suryadi menjelaskan, berbagai tekanan di sektor pasar modal turut mempengaruhi kinerja penyaluran pendanaan PEI kepada partisipannya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Margin dalam Bisnis dan Cara Menghitungnya

Walaupun nilai transaksi pada kuartal II tidak sebaik kuartal I tahun ini, ia optimis kondisi sektor keuangan mulai pulih.

“Nilai transaksi marjin di Bursa pada kuartal I tahun 2021, mencapai total Rp 52,6 triliun. Meskipun turun signifikan pada kuartal II tahun 2021, PEI optimis kondisi sektor keuangan dan sektor kesehatan yang menuju ke arah positif, turut berdampak pada pemulihan sektor pasar modal, khususnya transaksi marjin,” jelas Suryadi secara virtual, Kamis (19/8/2021).

Transaksi margin merupakan transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh perusahaan efek.

Pada tahun 2020, PEI juga telah menyalurkan pendanaan transaksi margin kepada anggota bursa senilai total Rp 1,01 triliun, atau melonjak lebih dari 10 kali lipat total penyaluran pendanaan di tahun 2019 yaitu Rp74,1 miliar.

“Hal ini dikarenakan pada tahun 2019, PEI baru mulai menyalurkan pendanaan di kuartal IV 2019, atau 6 bulan setelah PEI mendapatkan izin dari OJK yaitu di bulan April 2019,” kata Suryadi.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Tawarkan Pembiayaan Otomotif Margin Rendah, Simak Syaratnya

Posisi rata-rata outstanding harian di tahun 2020 mencapai Rp 91 miliar, dan pernah mencapai posisi tertingginya yaitu sebesar Rp 187 miliar per hari di tanggal 19 Desember 2020.

Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya nilai transaksi margin di Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2020, yang mencapai total Rp 1,2 triliun.

Meskipun nilai penyaluran pendanaan transaksi margin mencapai Rp 1,01 triliun di tahun 2020, PEI baru memberikan kontribusi sebesar kurang dari 1 persen nilai transaksi margin di tahun 2020, yang mencapai Rp 104 triliun.

Sebagai lembaga pendanaan efek di Indonesia, PEI memandang potensi tersebut sebagai sebuah peluang emas bagi PEI untuk terus meningkatkan kontribusi penyaluran pendanaan kepada Anggota Bursa di tahun 2021.

Maka dari itu, PEI berencana menjalankan berbagai program pengembangan produk pendanaan Transaksi Efek di Indonesia.

Baca juga: Ingin Beli Rumah? Bank Syariah Indonesia Tawarkan Margin Rendah dan Bebas Biaya Administrasi

Selain pembenahan system i-FASt (Integrated Funding Application System), PEI juga berkontribusi dalam Rencana Perubahan POJK No.25/POJK.04/2018 tentang Lembaga Pendanaan Efek.

PEI juga tengah mempersiapkan system dan prosedur internal terkait kewajiban PEI sebagai Pelapor ke SLIK, yang telah ditetapkan pada POJK No.64/POJK.03/2020 tentang Perubahan Atas POJK No.18/POJK.03/2017 tentang Pelaporan dan Permintaan Informasi Debitur Melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Dalam hal pengembangan produk, PEI tengah melakukan persiapan peluncuran dua produk pendanaan lain yaitu pendanaan melalui pinjam meminjam efek dengan menggunakan sistem KPEI, serta pendanaan melalui triparty REPO yang difasilitasi oleh KPEI.

“Kedua produk tersebut direncanakan akan menjadi tambahan produk Utama pendanaan Transaksi Efek yang dapat dilakukan oleh PEI, yang saat ini penetapannya bersamaan dengan proses Perubahan POJK No.25/POJK.04/2018 tentang Lembaga Pendanaan Efek,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com