Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemungkinan di Akhir 2022

Kompas.com - 30/08/2021, 15:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7days reverse repo rate kemungkinan baru akan terjadi pada akhir tahun 2022.

"Untuk kebijakan moneter tahun depan tentu saja kami perlu mengkalibrasi kembali, di samping terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (30/8/2021).

Ia menyebutkan akan terdapat pengurangan likuiditas yang sudah sangat longgar pada tahun depan, tetapi hal tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit.

Baca juga: BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,50 Persen

Bank sentral telah menyuntikkan likuiditas atau melakukan Quantitative Easing (QE) kepada perbankan sebesar Rp 844,4 triliun atau setara dengan 5,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2020 sampai dengan 27 Agustus 2021.

Menurut Perry Warjiyo, longgarnya likuiditas di tersebut menyebabkan rasio Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan saat ini mencapai 34 persen.

"Dengan demikian, kami yakin pengurangan injeksi likuditas pada tahun depan tidak akan mengurangi pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Arti Suku Bunga dan Jenis-jenisnya

Kendati demikian, Perry Warjiyo memastikan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar, dan inklusi keuangan pada tahun 2022 akan tetap diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi.

Koordinasi antara pemerintah, BI, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga akan terus dilakukan untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan stabilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com