Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham BUKA Tetap Dikoleksi meski Harganya Turun, Ini Penjelasan Analis

Kompas.com - 10/09/2021, 17:13 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Meski harga saham PT Bukalapak.com Tbk mengalami tren menurun, namun saham emiten berkode BUKA ini tetap banyak yang mengoleksi.

Hal ini terlihat dari aksi beli bersih dalam sebulan yang tercatat mencapai Rp 1,7 triliun.

Menurut Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino, sejak BUKA tercatat di BEI saham perusahaan e-commerce tersebut masih mencatatkan net sell di pasar regular sebesar Rp 200-an miliar.

Namun, sejak awal September 2021, asing mulai mencatatkan net buy di tengah penurunan harga saham BUKA.

Baca juga: Petinggi Bukalapak Terus Lakukan Pembelian Saham BUKA meskipun Harganya Turun

“Aksi beli tersebut kemungkinan berhubungan dengan kinerja dari BUKA,” kata Mino kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Berdasarkan laporan keuangan, pada kuartal II tahun 2021 pendapatan Bukalapak tumbuh sebesar 37 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 440 miliar, dan pendapatan semester I tahun 2021 tumbuh 35 persen menjadi Rp 864 miliar.

Meski begitu, Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen dari Rp 1,03 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp 766 miliar pada semester I-2021.

“Untuk jangka panjang prospek BUKA diprediksi masih akan positif seiring mulai terbiasanya masyarakat untuk melakukan transaksi secara online,” jelas Mino.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menjelaskan, karena fundamental perusahaan yang baik, berdampak pada minat investor akan saham BUKA. Di sisi lain, Hans menilai BUKA memiliki cash yang besar untuk melakukan ekspansi di kemudian hari.

Baca juga: Bukalapak Masih Rugi pada Semester I-2021

“BUKA waktu IPO mungkin terlihat relatif mahal (harga sahamnya). Tetapi setelah IPO sukses, perusahaan punya cash yang sangat besar untuk ekspansi dan memperbesar nilai perusahaan. Dengan IPO yang sukses, maka fundamental perusahaan menjadi kuat,” tegas Hans.

Pada penutupan perdagangan sore ini, harga saham BUKA melesat 3,6 persen di level Rp 845 per saham. Dalam sepekan, saham BUKA mengalami penurunan 5,5 persen, sementara dalam sebulan saham BUKA masih minus 12,4 persen. Hari ini, asing catatkan aksi beli bersih saham BUKA Rp 21,01 miliar di seluruh pasar.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com