Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenaker Tekankan Pentingnya TKS dalam Penguatan Ekosistem Wirausaha

Kompas.com - 21/09/2021, 15:08 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Jawa Tengah (Jateng) Sakina Rosellasari menegaskan pentingnya penguatan ekosistem wirausaha.

“Masyarakat membutuhkan pengetahuan praktis mengenai cara-cara memulai usaha mandiri, kemudian pengemasan produk, permodalan, pemasaran produk, perizinan usaha, serta mengakses bantuan sarana dan prasarana,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam "Temu Konsultasi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) 2021" di Semarang, Senin (20/9/2021).

Oleh karenanya, Sakina menekankan pentingnya TKS untuk meningkatkan ekosistem wirausaha, terutama dengan keberadaan 93 TKS yang tersebar di Jateng.

Sakina menyebutkan, TKS turut mendorong keberhasilan kelompok-kelompok masyarakat memiliki usaha mandiri, yang pada akhirnya membantu mengatasi isu yang krusial di Indonesia, yakni pengangguran.

Baca juga: Raker dengan Kemenaker, Ikaperjasi Diharapkan Perkuat Profesionalisme Pengantar Kerja

Selain membantu berbagai kelompok usaha untuk sukses, para TKS yang terdiri dari para tenaga muda terdidik juga sekaligus melatih diri mereka sendiri untuk memiliki usaha mandiri.

Dia pun berharap, pola hubungan kerja antara TKS dengan dinas lebih ditingkatkan, salah satunya melalui koordinasi dan rapat internal secara periodik.

Menurut Sakina, peran TKS tidak sebatas pada kegiatan kementerian, tapi juga pada kegiatan-kegiatan kabupaten, kota, dan provinsi. Kolaborasi ini sejalan dengan peran TKS sebagai mediator dan fasilitator.

Senada, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Deddy Mulyadi juga menekankan pentingnya memperkuat ekosistem wirausaha.

Mengutip data Global Entrepreneurship Index (GEI), dia menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-74 dari 137 negara dalam hal ekosistem wirausaha yang kondusif.

Baca juga: Kemenaker Minta Ikaperjasi Optimalkan Potensi Diri

Artinya, tingkat kesempatan berusaha di Indonesia tergolong tinggi, tapi tingkat keberlanjutan usahanya masih rendah.

Untuk itu, kata Deddy, diperlukan ekosistem wirausaha yang lebih sehat serta pendidikan dan pengenalan wirausaha sejak dini.

"Padahal Indonesia memiliki tingkat kesempatan untuk berusaha yang tinggi namun keberlanjutan usaha yang rendah," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Deddy menjelaskan, untuk menciptakan ekosistem wirausaha yang kondusif, setidaknya diperlukan 1,5 juta wirausahawan baru hingga 2024.

"Saat ini baru ada 17,45 persen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia yang benar-benar memiliki jiwa wirausaha yang teruji," paparnya.

Baca juga: Kemenaker Sebut Naiknya Jumlah Pengangguran Jadi Tantangan Berat

Selebihnya, lanjut dia, yakni sebesar 82,55 persen pelaku UMKM dinilai belum memiliki kualitas kewirausahaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com