Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Landasan Bandara Ambles, Batik Air Samarinda-Jakarta Gagal Terbang

Kompas.com - 05/10/2021, 20:05 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6257 rute Samarinda-Jakarta gagal terbang dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto pada Selasa (5/10/2021).

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro buka suara terkait batalnya penerbangan Batik Air rute Samarinda-Jakarta tersebut.

Dia menjelaskan, pesawat Batik Air ID-6257 sedianya akan melayani penerbangan dari Samarinda tujuan Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Baca juga: Ile Lewotolok Erupsi, Penerbangan Wings Air Kupang-Lewoleba PP Batal

Penerbangan Batik Air ID-6257 dijadwalkan berangkat pukul 15.15 WITA dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 16.20 WIB.

“Batik Air telah mempersiapkan prosedur penerbangan menurut standar operasional,” ujar Danang dalam keterangan resmi pada Selasa (5/10/2021).

Menurutnya, pengecekan pesawat udara jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LAQ dijalankan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang serta beroperasi (airworthiness for flight).

Persiapan layanan 103 penumpang dan kargo juga berjalan lancar selama di darat. Para penumpang dan angkutan kargo tersebut juga sudah masuk pesawat untuk bersiap terbang.

Pesawat udara PK-LAQ akhirnya mulai bergerak menuju runway (landas pacu) melalui taxiway (landas gelinding/ landas hubung).

Baca juga: Cara Check In Online Batik Air

“Ketika berada tepat (posisi sempurna sesuai jalur) di taxiway, pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan (menghentikan pergerakan pesawat) dikarenakan merasakan struktur permukaan aspal pada landas hubung seperti tidak normal (berbeda sebagaimana semestinya),” jelas Danang.

Praktis, Batik Air gagal terbang dari Samarinda. Pilot pun berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara serta petugas layanan darat (ground handling) untuk melakukan pengecekan.

“Batik Air menerima konfirmasi, bahwa landas gelinding dimaksud harus dilakukan pengecekan, karena kondisi amblas,” ungkapnya.

Karena itu, untuk mempermudah proses pergerakan posisi pesawat ke apron (landas parkir) dengan cara didorong (ditarik mundur), maka seluruh penumpang dan kargo diturunkan guna mengurangi beban pesawat.

“Para tamu dikembalikan ke ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dan informasi lebih lanjut. Batik Air menyampaikan, bahwa posisi pesawat pada jalur normal (tidak tergelincir),” tegasnya.

Baca juga: Pesawat Balik ke Parkiran, Batik Air Rute Medan-Jakarta Telat 1,5 Jam

Danang menyampaikan bahwa proses penarikan pesawat udara membutuhkan waktu. Hingga kini, selama proses pengecekan dan perbaikan landas hubung, tidak ada penerbangan yang beroperasi untuk fase lepas landas dan mendarat.

“Batik Air senantiasa berkoordinaasi dan kerjasama dengan pengelola bandar udara serta pihak terkait lainnya, agar proses pemindahan posisi pesawat berjalan lancer,” ucapnya.

Ia menambahkan, Batik Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal.

Meski demikian, Danang tidak menjelaskan secara lebih lanjut mengenai nasib penumpang yang terdampak pembatalan penerbangan Batik Air kali ini.

Baca juga: Nasib Penumpang Batik Air Usai Pesawat Mendarat Darurat di Kualanamu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com