Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Dorong Promosi Batik di New York hingga London

Kompas.com - 06/10/2021, 13:34 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional dan telah menjadi market leader di pasar global.

Namun, menurut Agus, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya terkait program promosi yang perlu dilakukan oleh semua stakeholder.

"Kita perlu secara intensif bahkan mungkin masif melakukan promosi batik di kota-kota besar yang ada di dunia, misalnya di New York, Los Angeles, Tokyo, Paris, London, dan kota-kota besar lainnya di dunia," ujar Agus dalam sambutan Puncak Peringatan Hari Batik Nasional secara virtual, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Galakkan Tradisi Pakai Batik, Menperin Wajibkan Bawahannya Pakai Batik 3 Hari dalam Seminggu

"Saya juga minta jajaran di Kemenperin untuk mengeksplor bagaimana kita bisa membantu bersama-sama dengan Dekranas dan Yayasan Batik Indonesia melakukan promosi batik di kota-kota besar di dunia,” imbuh dia.

Diakui Agus, pemerintah sudah hadir untuk mempromosikan batik Indonesia.

Namun, perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan kerjasama dengan berbagai stake holder seperti Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Yayasan Batik Indonesia, Kadin Indonesia, dan para pelaku usaha.

Apalagi, kata dia, ekspor batik berperan besar bagi ekonomi nasional yang dimana pada 2020 ekspor batik mencapai 532,7 juta dollar AS dan menyerap banyak tenaga kerja.

Saat ini, tercatat lebih dari 47.000 unit usaha yang tersebar di 101 sentra industri batik.

Baca juga: Di Hari Batik Nasional, Sandiaga Uno Dorong Pengembangan Industri Batik

Menperin menambahkan, industri batik juga masuk dalam salah satu subsektor prioritas dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0.

“Industri batik mendapat pengembangan karena mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Industri batik yang ada di Indonesia mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati di pasar global,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com