Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Peningkatan Energi Terbarukan, PT EMI Resmi Jadi Anak Usaha PLN

Kompas.com - 22/10/2021, 14:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Energy Management Indonesia (Persero) atau EMI, perusahaan yang fokus pada energi baru terbarukan (EBT), resmi menjadi anak usaha PT PLN (Persero). Target penggabungan ini, EMI bisa meraup pendapatan sebesar Rp 8 triliun di 2025.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pengalihan saham EMI ke PLN dilakukan berdasarkan PP No. 65 tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham Persero PT PLN.

Selain itu, penggabungan ini didukung dengan terbitnya Keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait perubahan anggaran dasar EMI pada 9 September 2021 dalam rangka bergabung dengan PLN.

Baca juga: PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Penyelenggaraan Balapan di Mandalika

"Dengan demikian PT Energy Management Indonesia secara legal telah sah menjadi anak perusahaan PLN," ujarnya dalam acara Launching EMI ke dalam PLN Group secara virtual, Jumat (22/10/2021).

Zulkifli mengatakan, dengan bergabungnya EMI ke PLN dan bertransformasi sebagai leading energy service company (ESCo), maka diproyeksikan pada 2025 EMI bisa mencapai pendapatan sebesar Rp 8 triliun, atau secara kumulatif dalam 5 tahun mencapai Rp 13 triliun.

"Serta dengan estimasi EBIT (laba sebelum bunga dan pajak sebesar Rp 825 miliar atau setara akumulatif 5 tahun ke depan sebesar Rp 1 triliun," imbuh dia.

Ia meyakini, dengan bergabungnya EMI ke PLN dapat mendukung percepatan untuk mencapai target pemerintah nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) di 2060.

Selain itu, bisa mencapai target BUMN untuk mengurangi Co2 sebesar 29 persen pada 2030 dan berkontribusi pada program dekarbonisasi lebih dari 300 juta ton.

PLN sendiri menargetkan, capaian dekarbonisasi bisa sebesar 117 juta ton Co2 di 2025. Hal itu dilakukan dengan pembangunan pembangkit EBT sebanyak 5 gigawatt (GW) di 2024.

Baca juga: Ini Dana Investasi yang Dibutuhkan PLN Dalam 10 Tahun ke Depan

Kemudian dilakukan dengan peningkatan biomassa co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan target 1,8 GW di 2025, serta dilakukan penggantian pembangkit diesel menjadi EBT dengan target sebesar 0,6 gigawatt.

"Dalam pelaksanaan program dekarbonisasi tersebut, EMI akan berkontribusi sebesar 3,29 juta ton Co2. Selain itu, EMI akan berperan dalam dekarbonisasi 4,19 juta ton Co2 di luar PLN," jelas Zulkifli.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, penggabungan EMI ke PLN menjadi salah satu transformasi yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan pelat merah. Sehingga, diharapkan terjadi efisiensi dalam upaya untuk mencapai energi hijau.

"Ini bukti kita lakukan efisien dengan bergabungnya EMI ke dalam ekosistem PLN, sehingga jelas EMI merubah bisnis modelnya dengan menjadi bagian dari auditing sistem untuk energi hijau. Ini sangat menarik, karena PLN juga bertransfromasi, saya rasa ekosistem ini menjadi penting," jelas Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com