Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Bisnis Bareng Pasangan? Simak Tips dari Bos Burgreens and Green Rebel Ini

Kompas.com - 25/10/2021, 13:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun bisnis bersama pasangan terdengar mengasyikan. Namun, dalam perjalanannya ada saja hal-hal yang tidak diinginkan bahkan memicu konflik dengan pasangan.

Konflik menjadi hal utama yang sering muncul saat berbisnis. Bukan hanya bersama pasangan, bersama teman atau keluarga sekalipun akan tetap muncul dalam berbisnis.

Sama halnya dengan cerita Co-Founder & CEO of Burgreens and Green Rebel, Helga Angelina Tjahjadi, yang membangun bisnis bersama kekasih yang kini juga menjadi suaminya, Max.

Baca juga: Pebisnis Pemula, Ini 3 Kesalahan Umum Berbisnis yang Harus Dihindari

Dia menceritakan, saat hanya berpacaran minim sekali konflik, namun semuanya terbalik ketika membuka bisnis.

“Kalau aku, saat pacaran hampir enggak ada konflik. Tapi kalau bisnis, itu semua konflik yang tidak dipikirin bisa muncul semua. Jadi latihan konflik bareng pasangan itu pas lagi kerja bareng,” ujar Helga saat webinar ShopeePay Talk yang disiarkan secara virtual, Rabu (20/10/2021).

Dia bilang, konflik itu sering terjadi lantaran style kerja yang berbeda.

“Kalau Max, orangnya itu perlu spontanitas, tidak terlalu planning, dan tidak dipikirin secara finansial dan kalau ada ide, langsung ikuti sesuai kata hati,” kata Helga.

Sementara dirinya sendiri, Helga mengaku, dalam berbisnis, cenderung realistis. Ia selalu memikirkan bagaimana agar bisnis yang dibangun lebih profitable, punya target, dan punya tujuan.

“Jadi pas kerja bareng, ada berantem karena hal-hal kecil. Waktu itu aku yang marah-marah, sedangkan partner bisnisku kalau stres, itu bakalan cepet lupa,” ungkapnya.

Bahkan dia sempat ingin menyerah.

Baca juga: Kisah Tommy Soeharto Berbisnis Mobil Timor hingga Tersandung BLBI

Walaupun bisnis yang dijalaninya sudah sesuai passion, dari konflik tersebut ia bisa belajar tentang pentingnya introspeksi diri dalam berbisnis serta berkomunikasi dengan pasangan.

Kemudian untuk menyelesaikan konflik tersebut, kata dia, mereka menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah.

" Dengan begitu, kami bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah kami tentukan bersama dan tidak lagi membawa status ‘teman’, ‘pacar’, atau ‘saudara’, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama,” tutur Helga.

“Dan dari situ kita bisa sama-sama ngomong secara terbuka. Misal sifat apa yang bisa bikin nggak nyaman,” sambung Helga.

Baca juga: Kisah Ansari Kadir, dari Bangkrut hingga Menjalankan Bisnis Bersama Kaesang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com