Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go Global, Ini 7 Strategi PGN Dorong Pemanfaatan Energi Bersih

Kompas.com - 08/11/2021, 09:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PGN Tbk, subholding gas PT Pertamina (Persero) memiliki 7 proyek kolaborasi pemanfaatan gas bumi potensial untuk penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan. Ini sekaligus menjadi strategi PGN untuk go global dalam upaya ekspansi bisnis mancanegara.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, kolaborasi pertama yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhoksheumawe, di mana PGN mendukung industri dan pengembangann KEK tersebut melalui LNG regasification, LNG/ LPG Hub, LNG trading, serta Mini LNG Plants.

"LNG dikembangkan di KEK tersebut agar dapat menjadi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Ada Banyak Peluang, Pemerintah Tawarkan Investor Asing Masuk ke Sektor Energi Terbarukan

Kolaborasi selanjutnya adalah LNG Bungkering, sebagai inisiatif PGN untuk mendukung kapal-kapal Indonesia (shipping) melalui LNG dengan metode bunkering, mengingat perairan Indonesia yang strategis untuk rute pengiriman internasional.

Ketiga, gas untuk sektor laut, di mana PGN menyusun roadmap pemanfaatan CNG dan LNG untuk sektor transportasi laut di Aceh, Banten, Jakarta, Bali, Surabaya, dan Balikpapan. Proyek ini juga sejalan dengan kondisi geografis Indonesia dan upaya mengurangi emisi.

"Keempat yaitu gas untuk pembangkit listrik sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 13 Tahun 2020. PGN mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur untuk pasokan gas wilayah Indonesia bagian tengah dan timur," jelasnya.

Lalu kelima adalah pengembangan gas bumi berbasis industri methanol untuk mendukung produksi biofuel melalui joint venture dan studi kelayakan. Produksi gas di Indonesia diperkirakan 8,2-9,3 BSCFD pada 2025-2040 yang berpeluang dapat diolah sebagai methanol dan memenuhi permintaan pasar.

Keenam yakni pengembangan jaringan gas (jargas) rumah tangga. Saat ini PGN sudah melayani lebih dari 600.000 sambungan rumah (SR) dan akan berupaya membangun 1 juta SR jargas per tahun.

Pemasangan jargas kini sudah dilakukan di lebih dari 50 kota/ kabupaten. Targetnya pada 2024 mendatang bisa tersambung jargas sebanyak 4 juta SR.

Proyek terakhir yaitu pengembangan biometanol. Faris mengatakan, green energy dalam bentuk biometanal berpotensi mengurangi emisi dengan mengganti penggunaan minyak fosil.

Biometanol diproses dari limbah cair minyak sawit yang disebut POME, namun jika dibiarkan dan tidak diproses, POME dapat membahayakan lingkungan.

"Semua inisiatif investasi tersebut sejalan dengan komitmen untuk mendukung target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon seperti yang tertera dalam Paris Agreement dan Konferensi COP26,” tutup Faris.

Baca juga: Erick Thohir Minta BUMN Energi Bertranformasi ke Ekonomi Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com