Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Indonesia Punya Potensi Jadi Poros Maritim Dunia

Kompas.com - 24/11/2021, 07:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia. Hal itu mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Menurutnya, faktor penting untuk menjadi poros maritim dunia adalah kemampuan Indonesia dalam membangun budaya maritim itu sendiri.

"Baik itu terkait pengelolaan sumber daya laut, pengembangan infrastruktur yang sangat penting saat ini dan tentu juga konektivitas maritim guna menjadi poros maritim dunia," ujarnya dalam webinar Kompas Talks, Selasa (23/11/2021).

Erick mengatakan, melalui program tol laut yang sejalan dengan Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi), BUMN pun menerima penugasan untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang menghubungkan produksi ke distribusi, dari Sabang sampai Merauke. 

Baca juga: Cerita Mantan Driver Ojol yang Kini Membuka Lapangan Pekerjaan

Namun, lanjutnya, upaya tersebut dibarengi pula dengan kompleksitas tinggi yang sedang dihadapi sektor kelautan dunia dan berdampak pada industri logistik Indonesia.

Industri logistik Indonesia saat ini menghadapi tantangan dan tekanan berkaitan dengan kerentanan rantai pasok global (supply chain), seperti berkurangnya jumlah kontainer.

Selain itu, menurut Erick, kebijakan perdagangan global yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan G20 mengenai rantai pasok sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam Indonesia.

Negara-negara di dunia meminta sumber daya alam Indonesia di ekspor sebesar-besarnya untuk kebutuhan mereka.

Erick menilai, untuk memenuhi rantai pasok dunia, Indonesia juga perlu menyeimbangkan dengan kebutuhan di dalam negeri.

"Memang kebijakan ini harus kita seimbangkan dan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, kita harus lawan. Kita tidak anti asing tetapi penting bagi kita untuk memastikan pasar kita sebagai pertumbuhan ekonomi kita. Sumber daya alam kita untuk pertumbuhan ekonomi kita,” ucapnya.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan Laba Bersih BUMN Capai Rp 46 Triliun di Akhir Tahun

Di sisi lain, Erick menambahkan, langkah pemerintah menggabungkan Pelindo menjadi langkah tepat dalam mendorong efektivitas tol laut guna mengatasi berbagai kendala dan biaya logistik yang tinggi.

Selain itu Erick, dengan penggabungan Pelindo juga memberikan manfaat dalam pengembangan pelayanan terintegrasi, peningkatan kapasitas pelabuhan, percepatan standarisasi operasional, peningkatan akses serta kedalaman kolam pelabuhan.

"Efisiensi biaya logistik akan memberikan pengaruh kepada meningkatnya perekonomian nasional yang memang kita harus menjadi sentralnya dunia. Apalagi kita sekarang menjadi Presiden G20," pungkasnya.

Baca juga: Usai Ditegur Erick Thohir, Pertamina Pastikan Toilet di SPBU Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com