Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Tutup 74 Anak-Cucu BUMN, Terbanyak dari Pertamina dan Telkom

Kompas.com - 01/12/2021, 18:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, telah menutup 74 anak-cucu perusahaan pelat merah. Terbanyak berasal dari PT Pertamina (Persero), PT Telkom (Persero), dan PTPN Group.

"Kita harus terus melakukan konsolidasi dan efisiensi jumlah dari pada BUMN, anak dan cucu itu terlalu banyak. Karena itu kita sudah menutup 74 anak dan cucu perusahaan BUMN," ujar Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Ia menyebutkan, anak-cucu BUMN yang sudah di tutup diantaranya 26 perusahaan di Pertamina, 24 perusahaan di PTPN Group, dan 13 perusahaan di Telkom. Meski di tutup, namun Erick memastikan tenaga kerja terserap.

Baca juga: Ahok Kritik BUMN, Erick Thohir: Saya Ucapkan Terima Kasih

"Apakah ini juga ada pelepasan tenaga kerja? Ya tidak juga karena tentu dengan berkembangnya usaha, tenaga kerja tetap terserap," imbuhnya.

Menurut Erick, banyak anak-cucu BUMN yang tidak efisien sehingga membebani kinerja induk perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan pengurangan jumlah perusahaan untuk tetap menjaga kesehatan keuangan.

"Kan kadang-kadang begini, holding-nya sehat tapi dibuatlah anak cucu yang menyedot keuntungan dari pada holding-nya. Nah ini yang harus kita bongkar dan stop dan kurangi, karena kita ingin membuat holding-holding yang kuat dalam menghadapi persaingan pasar," jelas Erick.

Erick pun memastikan, bahwa Kementerian BUMN akan terus menutup anak-cucu perusahaan pelat merah yang tidak efisien. Oleh sebab itu, ke depan jumlah anak-cucu BUMN yang ditutup akan semakin bertambah.

"Pasti di banyak lainnya masih ada hal-hal yang tidak efisien, kita harus lakukan itu penutupan," katanya.

Baca juga: Ahok Soroti Kontrak BUMN, Erick Thohir: Tolong Review yang di Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com