Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

XL Axiata Ajak Warga Desa "Melek" Ekonomi Digital

Kompas.com - 19/12/2021, 17:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berupaya memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital melalui sebuah program bernama Desa Digital Nusantara (DDN). 

Implementasi program ini sekaligus menjadi wujud dukungan kepada upaya pemerintah mengakselerasi adopsi digital hingga ke pelosok perdesaan.

Desa Digital Nusantara XL Axiata diluncurkan di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang, pada Kamis (16/12/2021) lalu.

Baca juga: Gaet Nasabah Lebih Banyak, MNC Bank Gandeng XL Axiata

Dalam sambutannya, Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan bila saat ini Indonesia masuk ke era ekonomi digital, namun belum semua lapisan masyarakat siap, terutama di perdesaan. 

"Melalui program ini, kami berniat untuk lebih memaksimalkan lagi usaha-usaha pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital," kata Marwan melalui rilis ke Kompas.com. 

XL Axiata, lanjut Marwan, berkomitmen kuat untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi digital di tingkat pedesaan seiring dengan pembangunan jaringan internet cepat 4G yang semakin luas. 

Baca juga: XL Axiata Caplok 66 Persen Saham Link Net, Seperti Apa Rencana Bisnisnya?

Pilot project Desa Digital Nusantara

Pilot project Program DDN XL Axiata dalah Desa Tanjung Pakis di pesisir Utara Kabupaten Karawang ini.  DDN XL Axiata bekerja sama dengan KKP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat,  Pemerintah Kabupaten Karawang, serta dua perusahaan teknologi terkemuka, yaitu Google Indonesia dan Facebook Indonesia.

Marwan menyebutkan dua alasan dipilihnya Desa Tanjung Pakis Karawang ini. 

Alasan pertama, atas pertimbangan desa ini memiliki potensi besar untuk maju di era digital, namun belum dimanfaatkan secara optimal.

"Di sini ada potensi mulai perikanan, tambak, wisata, hingga UMKM. Komunitas penggerak ekonominya beragam dan aktif. Produk yang mereka hasilkan juga punya nilai jual tinggi," imbuh Marwan.

Alasan kedua, Desa Tanjung Pakis juga menjadi lokasi landing station Sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Echo. SKKL ini dibangun secara bersama oleh Facebook (Meta), Alphabet Google, dan XL Axiata.

Pada tahap awal ini, Program DDN akan mencakup aktivitas bersifat edukasi untuk meningkatkan literasi digital warga, pembangunan fasilitas umum, instalasi sarana dan prasarana digital, hingga donasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com