Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu: Jangan Sampai Pengeluaran Pemerintah Ikut-ikutan Negatif

Kompas.com - 25/01/2022, 13:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa APBN menjadi instrumen yang paling bekerja keras selama dua tahun terakhir saat seluruh pengeluaran mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

Suahasil mengatakan, seluruh perdagangan di dunia internasional terhenti karena konsumsi masyarakat dan investasi tumbuh negatif akibat pandemi.

"Siapa yang mesti menjaga pertumbuhan ekonomi? Yang harus menjaga kita yakin betul adalah pengeluaran pemerintah. Maka pengeluaran pemerintah kita genjot tahun 2020, jangan sampai pengeluaran pemerintah ikut-ikutan negatif. Maka pemerintah genjot belanja, meskipun penerimaan pajaknya drop," ujarnya dalam acara Indonesia Economic Outlook HIPMI, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksinasi Dosis Primer Bakal Selesai pada Kuartal II-2022

APBN harus mengompensasi laju pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot pengeluaran pemerintah. Pengeluaran ini disebar ke berbagai macam sektor, baik berupa belanja kementerian atau lembaga, hingga penanganan pandemi dan pemberian bansos kepada masyarakat.

Meski begitu, Suahasil memproyeksi fenomena naik turunnya kasus varian baru Covid-19 masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di dunia.

"Kalau penularan lagi rendah bukan berarti virusnya akan hilang. Bisa naik lagi. Dan sepertinya dunia kita dan Indonesia akan ada waktu begitu dalam beberapa waktu ke depan," kata Suahasil

Suahasil menuturkan, proyeksi itu didasarkan pada kesimpulan penanganan pandemi selama dua tahun terakhir. Setidaknya, ada dua hal yang bisa diambil kesimpulan yakni kasus Covid-19 yang naik bisa kembali diturunkan dan penurunan kasus Covid-19 bukan berarti virusnya hilang.

Baca juga: Syarat dan Cara Bayar Pajak Motor di Bank Jatim

Hal ini membuat Indonesia harus selalu siap siaga dan waspada pada lonjakan kasus. Penanganan pandemi harus tetap efektif dan memperhatikan standarisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus siap-siap terus, ini kalau data naik turun naik turun, kalau lagi di atas bisa kita turunkan, kalau di bawah bisa naik lagi. Ini situasi yang kita hadapi terus," beber Suahasil.

Suahasil menuturkan, pengendalian kasus Covid-19 di Tanah Air dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah karantina wilayah secara total ketika vaksin Covid-19 masih dikaji dan diteliti. Cara ini sempat diambil pemerintah pada Maret 2020.

Kemudian cara kedua adalah akselerasi vaksin Covid-19. Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis primer atau dosis lengkap selesai pada kuartal II-2022. Adapun vaksinasi booster sudah dimulai pada 12 Januari 2022.

"Waktu belum vaksinasi kita turunkan pakai mobilitas, ada dampak ekonominya. Tapi kalau naik, kita bisa turunkan. Itu data mengatakan begitu. Ketika di bawah bukan berarti virusnya sedang akan hilang, virusnya ada terus. Maka pandeminya kita tangani," ucap dia.

Baca juga: Ini Langkah Kemenhub dalam Pembukaan Travel Bubble di Batam dan Bintan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com