Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mendalami Entrepreneurship

Kompas.com - 11/02/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ENTREPENEURSHIP sering disebut sebagai kewirausahaan. Dalam hal ini pada pengertian populernya dapat dijabarkan sebagai upaya menerapkan kreativitas dan inovasi untuk mencapai sukses dalam bidang usaha.

Dengan persepsi pengertian yang seperti itu, maka bila kita menyoroti entrepreneurship di bidang penerbangan, maka akan menjadi menarik untuk membahasnya.

Sekilas saja maka kita akan memperoleh bukti lapangan bahwa bisnis maskapai penerbangan di Indonesia tidak ada yang sukses.

Pada umumnya di bidang industri penerbangan yang berfokus pada Aircraft Manufacture, bisnis airlines dan pengelolaan bandara kita memang kurang berhasil.

Sayangnya adalah, pada hakikatnya kita memiliki potensi besar dan kemampuan di ketiga bidang tersebut.

Indonesia pernah berhasil membuat pesawat terbang sendiri, memiliki cukup banyak maskapai penerbangan dan demikian pula dalam mengelola sejumlah bandara di seluruh tanah air.

Produksi pesawat terbang kita tidak berlanjut dan cenderung terhenti total. Walaupun belakangan ini terdengar sudah akan mulai memproduksi lagi pesawat terbang buatan anak bangsa antara lain N-219.

Akan tetapi setelah beberapa tahun belakangan N-219 sudah nyaris tidak terdengar lagi perkembangannya.

Maskapai penerbangan satu per satu bangkrut dan gulung tikar antara lain karena performa dan kasus korupsi yang melanda jajaran manajemennya.

Bandara apalagi, setelah kelebihan kapasitas di Cengkareng, kemudian disalurkan ke Pangkalan Angkatan Udara dan berakhir dengan rusak beratnya landas pacu.

Bandara Halim Perdanakusuma terpaksa ditutup untuk beberapa bulan kedepan untuk merehabilitasi runway yang rusak parah akibat kelebihan beban.

Demikian pula cerita tentang kisah pembangunan Bandara Internasional Kertajati yang menggunakan dana triliunan rupiah hingga sekarang tidak kunjung juga terlihat digunakan. Kurang jelas apa yang menjadi penyebabnya.

Bergolaknya pandemi covid-19 dua tahun belakangan ini ternyata telah menyebabkan seluruh masakapai penerbangan di seluruh dunia mengalami kesulitan keuangan.

Pandemi Covid-19 memperlihatkan dengan terang benderang bahwa ternyata maskapai penerbangan sangat tergantung kepada pemerintah.

Dapat dikatakan tidak satu pun investor yang mau dengan sukarela memberikan dana talangan bagi maskapai penerbangan untuk dapat bertahan hidup di tengah pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com