Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Faktor yang Memengaruhi Harga Emas

Kompas.com - 07/03/2022, 10:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu mau investasi emas? Ada baiknya kamu tahu dulu beberapa hal yang memengaruhi naik turunnya harga emas. Hal ini membantumu memutuskan kapan membeli dan kapan menjual emas.

Harga emas memang mengacu pada kondisi pasar global. Namun banyak peristiwa yang mampu memengaruhi pergerakan harganya. Karena bersifat risk free, harga emas secara umum cenderung naik.

Tak heran, banyak masyarakat yang senang menyimpan emas untuk investasi di kemudian hari dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.

Baca juga: Naik Rp 8.000, Harga Emas Antam Capai Rp 1.013.000 Per Gram

Lalu, fenomena apa saja yang membuat harga emas cenderung naik dan turun? berikut beberapa faktor yang menyebabkan harga emas naik dan turun:

1. Pergerakan nilai tukar

Seperti sudah dikatakan sebelumnya, harga emas di dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke dalam mata uang rupiah.

Artinya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, maka harga emas lokal menguat atau tinggi.

Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

2. Hukum penawaran dan permintaan

Hukum penawaran dan permintaan juga memengaruhi harga emas. Jika permintaan emas lebih besar dibanding penawaran, maka harga logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini akan naik.

Sebaliknya, harga akan turun bila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Baca juga: Dipercepat, Turis Asing ke Bali Bebas Karantina Mulai Hari Ini

3. Naik-turun suku bunga acuan

Harga emas sangat tergantung pada kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.

Jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sementara jika The Fed kembali menaikkan suku bunga, investor lain pun mencari instrumen yang memiliki keuntungan besar.

Meski demikian, emas tetap menjadi salah satu instrumen yang diperhitungkan dalam portofolio investasi.

Baca juga: Mengawali Sesi, Rupiah dan IHSG Merah

4. Inflasi

Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.

Sebab, masyarakat enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya. Masyarakat lebih memilih berinvestasi emas yang notabene aset safe haven. Harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.

Dengan pengaruh empat hal tersebut, tidak heran harga emas bersifat sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat. Namun tidak perlu khawatir, harga emas yang berubah ini selalu diupdate hampir setiap hari oleh penjual termasuk aplikasi Lakuemas.

Baca juga: Donasi Kripto untuk Ukraina Terus Mengalir, Simak Harga Bitcoin dkk Terkini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com