Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OJK Beberkan Dampak Perang Rusia dengan Ukraina ke Sektor Keuangan RI

Kompas.com - 07/03/2022, 13:44 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung sampai saat ini memberikan dampak terhadap perekonomian di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, di sektor jasa keuangan, konflik antara Rusia dan Ukraina berdampak kepada kepercayaan investor.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Bisa Tembus 200 dollar AS, Emas Rp 1,15 Juta Per gram

Di tengah ketidakpastian ekonomi global imbas dari perang Rusia dan Ukraina, berbagai negara berkembang atau emerging market akan mengalami aliran modal asing keluar atau capital outflown.

Pasalnya, investor akan memilih untuk mengalihkan dananya dari negara emerging market ke negara maju yang relatif lebih stabil kondisi pasarnya.

"Itu yang kita sebut negara-negara safe haven countries, sehingga banyak sekali merelokasi investasinya ke sana," ujar dia, dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Emas Dunia Tembus Level 2.000 Dollar AS

Indonesia redam dampak perang Rusia-Ukraina

Meskipun demikian, Wimboh bilang, Indonesia memiliki modal yang kuat untuk meredam dampak dari potensi capital outflow tersebut, salah satunya melalui cadangan devisa (cadev) yang tercatat masih tinggi.

Data terakhir Bank Indonesia (BI) menunjukkan, pada Januari 2022 posisi cadev RI sebesar 141,3 miliar dollar AS,  menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2021 sebesar 144,9 miliar dollar AS.

Baca juga: Rp 805,6 Miliar Sumbangan Kripto untuk Militer Ukraina Terkumpul, Bitcoin dkk Menguat

Pada saat bersamaan, kondisi likuiditas perbankan dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, didukung oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tinggi.

"Jadi kita memiliki buffer yang cukup tentang likuiditas dan juga ekonomi kita dalam konteks fundamentalnya kuat," ujar Wimboh.

Baca juga: Gara-gara Perang Rusia–Ukraina, Elon Musk: Benci Mengatakannya, tapi Kita Perlu Tingkatkan Produksi Migas...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com