Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoTo Segera IPO, Driver Gojek Bakal Kebagian Saham

Kompas.com - 15/03/2022, 13:24 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan meluncurkan Program Saham Gotong Royong yang memungkinkan mitra pengemudi (driver Gojek), merchant, pengguna, dan karyawan menjadi pemegang saham GoTo.

Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo mengatakan Program Saham Gotong Royong ini akan dapat dilaksanakan saat perusahaan sudah resmi menajadi perusahaan publik dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.

Baca juga: GoTo Lirik Dual Listing di Bursa New York, Hong Kong, NASDAQ, hingga London

"Memang sudah menjadi cita-cita kami untuk memperluas manfaat IPO bagi semua para pemangku kepentingan utama yang sangat penting, yaitu adalah para mitra driver (Gojek), mitra merchant, konsumen dan seluruh karyawan kami yang benar-benar berkontribusi dari awal berdiri sampai sekarang," ujarnya dalam acara Due Diligence Meeting and Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: GoTo Pastikan IPO di BEI, Tawarkan Rp 316-Rp 346 Per Saham

GoTo akan memberikan pilihan kepada ratusan ribu mitra pengemudi untuk memilih menerima saham GoTo atau uang tunai.

"Penghargaan ini akan diberikan pada prioritas driver-driver yang paling aktif dan setia, berdasarkan lama bergabung dan status keanggotaan aktifnya," ucapnya.

Selain itu, bagi mitra merchant dan penjual di Gojek, GoPay, dan Tokopedia akan diberikan akses prioritas untuk memesan saham GoTo saat Initial Public Offering (IPO) melalui alokasi pasti.

"Kriteria dari partisipasinya ditetapkan berdasarkan jangka waktu mereka sudah bergabung dengan ekosistem kami dan juga status keanggotaan aktif," kata dia

GoTo juga memberikan kesempatan kepada jutaan konsumen Gojek dan Tokopedia untuk memesan saham GoTo saat IPO dalam alokasi pasti.

"Kriteria partisipasinya ditetapkan berdasarkan status loyalty dari konsumen tersebut di dalam GoClub-nya Gojek atau Toko Rewards di Tokopedia," jelasnya.

Baca juga: GoTo IPO, Boy Thohir: Bukti Perusahaan Ingin Bertumbuh Bersama Indonesia

Selanjutnya, bagi karyawan tetap GoTo juga telah menjadi peserta Program Rencana Insentif Jangka Panjang GoTo. Hal ini memungkinkan karyawan menjadi pemegang saham GoTo ke depannya.

GoTo akan menginformasikan Program Saham Gotong Royong lebih lanjut kepada para mitra pengemudi, merchant, dan konsumen terpilih melalui aplikasi Gojek dan Tokopedia atau melalui email pada hari ini.

"Semua program ini dapat dilaksankan ketika perusahaan menjadi perusahaan publik dan mendapatkan pernyataan efektif dari OJK," tutur dia.

Baca juga: IPO GoTo Dinanti, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com