Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin Masih Lesu gara-gara Inflasi, Cek Harga Kripto Pagi Ini

Kompas.com - 01/04/2022, 08:26 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak lesu pada pagi ini, Jumat (1/4/2022) melanjutkan pelemahan kemarin. Melansir Coinmarketcap pagi ini 8 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling berkabut pagi ini adalah Polkadot (DOT) yang turun 5,2 persen di posisi 21,5 dollar AS, dilanjutkan oleh Binance Exchange (BNB) di posisi 429,7 atau melemah 4 persen, dan Cardano (ADA) terkoreksi 3,7 persen di level 1,15 dollar AS.

Baca juga: Tips untuk Berinvestasi Aset Kripto di 2022

Pelemahan juga terjadi pada Bitcoin (BTC) yang turun 3,3 persen di posisi 45.614, dilanjutkan oleh Dogecoin (DOGE) yang melemah 3,2 persen di level 0,13 dollar AS, dan Terra (LUNA) di posisi 103,9 dollar AS atau terkoreksi 2,6 persen. Solana (SOL) menguat lebih dari 2 persen di posisi 124,3 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,01 persen di posisi 1 dollar AS, sementara USD Coin (USDC) naik 0,02 persen di level 0,9 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Baca juga: Jumlah Investor Kripto Indonesia Tembus 12,4 Juta Orang, di Dunia Urutan 25 Terbesar

Mengutip Coindesk, pelemahan aset kripto terjadi merespons memburuknya tingkat inflasi dan pemungutan suara oleh Uni Eropa tentang undang-undang kripto yang dipandang industri tidak menguntungkan.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar mengalami penurunan lebih dari 2 persen selama 24 jam terakhir. Ether, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga turun. Sejumlah altcoin terkemuka bernasib lebih buruk, yang menunjukkan selera risiko yang berkurang di kalangan investor,” tulis laporan yang dikutip dari Coindesk.

Baca juga: Investasi Saham hingga Aset Kripto Tak Selamanya Untung, Ini yang Perlu Dicermati Investor Pemula

Beberapa pedagang kripto kini mengamati potensi inflasi dengan cermat karena pasar Bitcoin (BTC) terkadang bergerak setelah indikator ekonomi dirilis. Namun dekikian, beberapa investor memegang bitcoin sebagai perlindungan terhadap inflasi.

Sentimen juga muncul dari kenaikan lebih lanjut dari harga energi akibat invasi Rusia ke Ukraina. Presiden AS Joe Biden mengatakan, sedang mempertimbangkan pelepasan sekitar 180 juta barel minyak selama enam bulan ke depan dari cadangan AS pada atau satu juta barel per hari. Sentimen ini juga mendorong penurunan harga minyak mentah.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com