Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Telah Salurkan Rp 66,9 Triliun KUR untuk 1,8 Juta Nasabah

Kompas.com - 19/04/2022, 12:47 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat, sampai dengan Maret 2022, nilai penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai Rp 66,9 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,8 juta nasabah.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, nilai tersebut setara dengan 25,77 persen dari total plafon KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada perseroan, yakni sebesar Rp 260 triliun.

Apabila dirinci per segmen, penyaluran KUR BRI kepada segmen mikro tercatat sebesar Rp 56,69 triliun kepada 1,6 juta nasabah, segmen kecil sebesar Rp 8,67 triliun kepada 31.000 nasabah dan segmen ultra mikro sebesar Rp.1,64 triliun kepada 186.000 nasabah.

Menurut Catur, realisasi penyaluran KUR itu merupakan hasil dari terbentuknya ekosistem digital yang diciptakan perseroan.

Baca juga: Daftar 65 Negara untuk Penempatan PMI Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

"Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR," tutur dia dalam keterangannya, dikutip Selasa (19/4/2022).

Adapun saat ini, bank dengan alokasi KUR terbesar itu BRI juga telah mengembangkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, dan komoditas tertentu serta menggunakan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.

“Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi. Tercatat sebesar 56,58 persen penyaluran KUR BRI pada Maret 2022 disalurkan kepada sektor produksi,” ujar Catur.

Di tengah perluasan penyaluran KUR tersebut, Catur bilang, strategi BRI dalam menyalurkan program kredit pemerintah itu tetap menggunakan pendekatan selective growth. 

"Program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah, terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul, relatif mampu bertahan dan terus tumbuh di tengah kondisi pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

Baca juga: Kenapa Rumah Subsidi Semakin Menjauhi Pusat Kota?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com