Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pedagang Pasar Minta Zulkifli Hasan Bersih-Bersih Jabatan di Kemendag

Kompas.com - 18/06/2022, 18:08 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPW IKAPPI DKI Jakarta meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang baru dilantik menggantikan Muhammad Lutfi untuk segera melakukan reformasi besar-besaran atau bersih-bersih di jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta Miftahudin menilai, berapa kali pun menteri diganti akan sama saja jika tidak ada reformasi besar-besaran di tubuh Kemendag.

"Orang-orangnya masih sama, yang setiap tahun selalu acuh dengan persoalan pangan. Dirjen-dirjennya korupsi, Sekjendnya tidak komunikatif," ujarnya dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Zulkifli Hasan Segera Eksekusi Perintah Jokowi untuk Turunkan Harga Minyak Goreng

"Saya berharap dengan masuknya pak Zulkifli Hasan menjadi Mendag, Ikappi DKI akan sangat mendukung penuh," sambungnya.

IKAPPI berkomitmen akan ikut membantu pekerjaan Mendag yang baru tentang persolan pangan yang bukan hanya terjadi di Jakarta namun juga menjadi perhatian nasional.

"Tentu dengan catatan reformasi birokrasi di tubuh Kemendag, yang tidak bisa kerja dicopot massal saja," ungkapnya.

Lebih lanjut Miftahudin mengatakan, fluktuasi kenaikan harga pangan yang sangat tidak menentu sangat berpengaruh, baik di tataran pedagang maupun masyarakat umum.

Baca juga: Blusukan ke Pasar, Mendag Zulhas Dapati Harga Rawit Rp 120.000 Per Kg

Kenaikan harga cabai gula dan banyak bahan pokok lainnya adalah tugas besar atau PR besar bersama, terkhusus kementerian teknis dari hulu ke hilir.

"Ada Kementan, kemudian Kemendag, ada juga BPS yang seharusnya menjadi acuan utama terkait data yang juga masih semrawut. Oleh sebab itu memang diperlukan kerjasama," katanya.

Baca juga: Zulkifli Hasan Akui Tak Mudah Menyelesaikan Masalah Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com