Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Anggaran Rp 1.481 Triliun, Jokowi Minta Menteri hingga Pemda Belanja Produk UMKM

Kompas.com - 23/06/2022, 12:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah pusat hingga kepala daerah membelanjakan anggaran untuk produk dalam negeri atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada tahun 2022.

Pasalnya, anggaran belanja produk dalam negeri tersebut mencapai sekitar Rp 1.481 triliun. Rinciannya sekitar Rp 526 triliun di Pemerintah Pusat, Rp 535 triliun di Pemerintah Daerah, dan Rp 420 triliun di BUMN.

"Kita harus memaksimalkan kekuatan kita sendiri terutama kekuatan belanja dalam negeri," kata Jokowi dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2021 oleh Badan Pemeriksa Keuangan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (23/6/2022)

Baca juga: Jokowi Marah dan Sedih, Uang Pajak Dipakai untuk Beli Produk Impor

Jokowi mengungkapkan, jumlah itu bukan jumlah yang sedikit. Membeli produk dalam negeri artinya memajukan negeri sendiri.

Lewat dukungan kepada produk UMKM, akan banyak kesempatan dan lapangan kerja terbuka bagi anak bangsa. Dengan begitu, upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi bisa terakselerasi di tengah kondisi geopolitik yang memanas.

"Sebuah jumlah yang tidak sedikit, yang jika dibelanjakan untuk barang-barang produksi dalam negeri, selalu berulang-ulang kali saya sampaikan, akan memberikan dampak yang signifikan mempercepat upaya pemulihan yang kita lakukan," sebut Jokowi.

Baca juga: Jokowi Kecewa, Pemerintah Pusat dan Daerah Lebih Suka Belanja Produk Impor

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, negara Indonesia harus menjaga negara yang mandiri. Dia meminta semua pihak bekerja keras untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan hilirisasi industri mulai dari sektor tambang sampai sektor pangan.

Lalu, membangun industri pengolahan dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Menurutnya, transformasi menciptakan efek berganda yang berlipat ganda. Bukan hanya pada nilainya, tapi juga pada penyerapan tenaga kerja untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya.

"Untuk itu saya meminta kepada menteri, kepala lembaga, kepala daerah, memahami situasi ini. Memiliki kepekaan yang sama dan segera melakukan langkah-langkah yang kita perlukan agar potensi yang kita miliki untuk dapat kita manfaatkan dengan baik," sebut Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Sumber Daya Alam Melimpah Tak Ada Artinya jika Tak Dikelola oleh SDM Unggul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com