Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Luhut Kesulitan Cari Tiket Pesawat ke Bali

Kompas.com - 15/07/2022, 20:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kesulitan mendapatkan tiket pesawat ke Bali beberapa waktu lalu.

Luhut mengatakan hal itu terjadi karena banyaknya masyarakat yang pergi ke Bali untuk berlibur di musim libur sekolah seperti saat ini.

"Sekarang memang ke Bali itu penuh banget. Saya saja enggak dapat tiket," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Luhut soal Potensi Resesi: Ekonomi RI Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Tetapi akhirnya Luhut bisa mendapatkan tiket pesawat ke Bali. Hanya saja tiket pesawat tersebut adalah tiket kelas ekonomi. Luhut menyampaikan hal itu kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ada di sampingnya.

"Saya dapat tiket economy class. Penuh Pak (Menhub), tapi ya bagus, tapi enggak bagus juga," kata Luhut.

Ia menduga penuhnya pesawat ke Bali juga disebabkan adanya acara pertemuan pejabat-pejabat negara G20 yang digelar di Nusa Dua Bali sejak awal pekan ini. Seperti diketahui, Indonesia menjadi Presidensi G20 pada 2022.

Luhut mengatakan sudah membahas persoalan tersebut dengan beberapa pihak, termasuk pihak maskapai. Ia berharap maskapai mau menambah jumlah penerbangan ke Bali di tengah lonjakan jumlah penumpang.

"Sekarang dengan Pak Menteri Perhubungan kita bikin bertahap. Seperti dengan Air Asia, ada CEO Air Asia tadi datang (temui) Pak Budi (Menhub) dan saya. Kami bilang oke, tambahin (pesawatnya) pelan-pelan," kata Luhut.

Baca juga: Airport Tax Naik, Harga Tiket Pesawat Bakal Makin Mahal

Menurut mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, mengatasi lonjakan penumpang ke daerah wisata memang dibutuhkan tambahan unit armada pesawat. Tetapi ia menyadari hal itu tidak bisa dilakukan secara cepat.

Apalagi ada maskapai pesawatnya banyak dikembalikan kepada pihak pemberi sewa.

"Menambah ini tidak bisa cepat-cepat, di luar negeri sama saja. Karena krunya banyak yang sudah kerja yang lain dan kalau dia masuk training lagi. Seperti masalah Garuda, kan banyak pesawatnya yang sudah dibalikin. Sekarang Garuda disehatkan, itu next time lagi untuk bisa recovery. Tapi Air Asia, Batik Air ditambah pesawatnya oleh Pak Budi, saya kira juga akan mempengaruhi secara bertahap wisata di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan pintu masuk utama, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) paling banyak melalui Bandara Ngurah Rai, Bali pada Mei 2022.

Jumlah wisman yang datang ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai tercatat sebanyak 115.553 kunjungan. Angkanya meningkat 98,15 persen secara bulanan (mtm) dibandingkan April 2022, yakni 58.315 kunjungan. Sementara, secara tahunan (yoy) jumlah kunjungan itu melonjak tajam 1,44 juta persen dibandingkan Mei 2021 yang hanya 8 kunjungan.

Baca juga: Saat Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com