Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indodax Sebut RI Salah Satu Negara dengan Kepemilikan Kripto Terbanyak Dunia

Kompas.com - 19/07/2022, 18:27 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform transaksi jual-beli aset kripto Indodax menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepemilikan aset kripto paling banyak di dunia.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan tingginya tingkat kepemilikan aset kripto juga diikuti oleh jumlah investor kripto yang terus tumbuh.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat sampai dengan Mei 2022 terdapat 14,1 juta investor kripto, naik hampir 3 juta investor dari 11,2 juta pada akhir Desember 2021.

"Di kancah internasional, Indonesia bersama dengan Brazil merupakan negara dengan tingkat kepemilikan kripto terbanyak di dunia dengan persentase sebesar 41 persen," ujar Oscar, dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Cegah Aktivitas Ilegal Aset Kripto, Luno Terapkan Travel Rule

Lebih lanjut ia bilang, potensi Indonesia terhadap kemajuan tren investasi kripto itu sangat besar.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, pihaknya kembali menggelar Indodax Trading Competition bertajuk 'Indodax Trading Fest 2022: Trading Beyond The Limits' yang merupakan acara trading competition keempat.

Oscar mengatakan, trading competition ini kembali dilaksanakan sebagai komitmen utama Indodax sejak awal berdiri untuk terus meningkatkan minat dan literasi masyarakat Indonesia terhadap adopsi investasi kripto.

Menurutnya, potensi yang besar pertumbuhan kripto harus diimbangi dengan tingkat literasi yang cukup.

Baca juga: Anggota G20 Akan Siapkan Regulasi soal Aset Kripto

"Untuk itu, tujuan utama trading competition kali ini untuk meningkatkan minat dan literasi masyarakat agar semakin aware dengan eksistensi kripto sebagai suatu alternatif investasi," tutur dia.

Oscar optimis Indodax Trading Fest 2022 akan menjadi ajang yang berdampak positif, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang belum mengenal kripto atau yang masih memiliki pengetahuan minim.

"Berkaca dari edisi lalu, trading competition kali ini akan jauh lebih menarik minat masyarakat," ucap dia.

Baca juga: 5 Fakta Rupiah Digital, Tekan Risiko Kripto hingga Dikritik IMF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com