Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia: WTI Turun ke 96,32 Dollar AS, Brent Naik Jadi 105,15 Dollar AS

Kompas.com - 26/07/2022, 07:13 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia bervariasi pada perdagangan Senin (25/7/2022) waktu setempat. 

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Immediately (WTI) untuk kontrak September 2022 ditutup turun 0,39 persen menjadi 96,32 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik 1,9 persen pada posisi 105,15 dollar AS per barrel.

"Dollar AS yang sedikit lebih lemah dan pasar ekuitas yang membaik mendukung pergerakan harga minyak," kata analis minyak UBS Giovanni Staunovo mengutip CNBC.

Baca juga: Mendag Sebut Minyak Goreng Kini Sudah Rp 14.000, Ada Di Mana-mana

Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial mengatakan pergerakan harga minyak dunia bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi karena tekanan akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang dapat menurunkan permintaan.

Dengan kenaikan suku bunga, kegiatan ekonomi juga semakin terbatas, sehingga dinilai bisa memangkas pertumbuhan permintaan bahan bakar. Di sisi lain, kekhawatiran akan pasokan minyak mentah masih terjadi sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang diikuti deretan sanksi dari negara barat.

"Ekonomi AS dan Eropa melambat dan dengan kebijakan Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lagi pada pekan ini, para investor tetap sangat berhati-hati," kata Dennis Kissler.

Pejabat Fed telah mengindikasikan bank sentral AS berpotensi akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli mendatang. Sementara itu, China yang merupakan negara ekonomi terbesar kedua di dunia, nyaris tidak mengalami kontraksi pada kuartal kedua, dengan pertumbuhan ekonomi 0,4 persen secara tahunan.

Sementara itu, National Oil Corporation (NOC) Libya mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1,2 juta barrel per hari dalam dua pekan ke depan, dari sebelumnya 860.000 barrel per hari. Sebagian analis menilai kenaikan produksi dari Libya akan dihadapkan pada bentrokan yang masih terjadi.

Di sisi lain, harga minyak juga masih akan bergejolak, setelah adanya ekspektasi bahwa harga minyak Rusia akan dibatasi dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini dinilai akan membatasi pasokan minyak dari Rusia.

Pekan lalu, Uni Eropa mengizinkan perusahaan milik negara Rusia untuk mengirimkan minyak ke negara-negara perantaa atau pihak ketiga. Namun, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan pada hari Jumat lalu, Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memutuskan untuk mengenakan batasan harga pada minyaknya.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Turun, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com