Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susun Peta Peluang Investasi, Pemerintah Fokus ke 22 Proyek Prioritas

Kompas.com - 04/08/2022, 19:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali melakukan penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun ini.

Penyusunan PPI ini akan fokus pada 22 profil proyek investasi berkelanjutan. Adapun 22 profil proyek investasi yang disusun dalam PPI terdiri dari 11 proyek berbasis sumber daya alam (SDA) serta 11 proyek berbasis industri manufaktur.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, penyusunan PPI ini akan dikawal sampai pada dokumen pra studi kelayakan (pra-Feasibility Study). PPI ini nantinya akan menjadi profil peluang investasi di daerah, sehingga dapat memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para calon investor.

Baca juga: Hotman Paris: JNE Bukan Menimbun, tetapi Membuang Beras yang Rusak

"Hari ini kita buat Peta Peluang Investasi (PPI) sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada market nya, investasi itu yang kita tawarkan," ucapnya melalui keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).

Klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi. Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur yaitu klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.

Proyek investasi ini nanti diharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta berkurangnya kesenjangan.

Lebih lanjut, Bahlil menekankan kembali bahwa ke depannya pemerintah akan fokus pada pembangunan industri berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan agar produk yang dihasilkan memiliki nilai kompetitif dalam dunia usaha global.

Baca juga: Jurus Badan Pangan Nasional Bangun Tata Kelola Industri Gula

Dalam kesempatan ini, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sepakat dengan pendapat Menteri Invetasi mengenai pentingnya menawarkan peluang investasi yang konkret sesuai dengan target pasarnya. Tidak hanya menyajikan data terkait luas wilayah, panjang garis pantai, atau banyaknya jumlah penduduk di Indonesia.

"Kita harus lakukan di luar kelaziman, lakukan hal out of the box. Kita harus jelas dulu. Ibaratnya ini penawaran seperti biro jodoh. Peminat akan datang sesuai jodoh yang ditawarkan. Kalau kita bicara PMA (Penanaman Modal Asing), pasti jawabannya Kementerian Investasi," ujar Herman.

Herman juga mengusulkan agar Kementerian Investasi menyediakan etalase besar yang menampilkan potensi investasi di seluruh wilayah Indonesia. Terkait promosi investasi, Herman menilai perlu adanya tenaga pemasaran khusus yang berperan sebagai “mak comblang” sebagai fasilitator antara calon investor dengan potensi investasi yang siap ditawarkan tersebut.

Baca juga: Sebelum Investasi Aset Kripto, Kenali Dulu Perbedaan Bitcoin dan Ethereum

Kegiatan penyusunan PPI ini sudah dimulai oleh Kementerian Investasi sejak 2020. Pada Maret 2022, telah diluncurkan sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp 155,12 triliun. Terdapat 4 sektor proyek investasi berkelanjutan yang telah ditawarkan, yaitu sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

Melalui berbagai strategi promosi yang dilakukan oleh Kementerian Investasi/BKPM, sebanyak 10 dari total 47 proyek investasi berkelanjutan tersebut telah diminati oleh investor, dengan total nilai investasi mencapai Rp 39,55 triliun atau 25,49 persen dari nilai investasi seluruh proyek.

Baca juga: Pemilik Wanaartha Life Diduga Terlibat Penggelapan Premi Nasabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com