Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Gunakan Tema Besar HUT Ke-77 RI agar Sektor Transportasi Pulih Lebih Cepat

Kompas.com - 17/08/2022, 17:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh insan perhubungan menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, menjadi momentum sektor transportasi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

"Mari kita gunakan tema besar HUT RI tahun ini, dengan rasa optimisme untuk bersinergi dan berkolaborasi, dalam upaya pemulihan sektor transportasi lebih cepat dan bangkit lebih kuat, untuk kemajuan Indonesia,” ujar Menhub saat memimpin upacara dikutip dalam siaran persnya, Rabu (17/8/2022).

Lebih lanjut Menhub mengatakan, di tengah kondisi yang sulit, sektor transportasi telah menunjukkan pemulihan dan kebangkitannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi mampu tumbuh 21,27 persen pada kuartal II-2022 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Baca juga: HUT Ke-77 RI, Sandiaga Uno Ajak Pelaku Pariwisata Bangkit

Sebelumnya pada kuartal 1-2022, sektor transportasi juga mengalami pertumbuhan positif yaitu mencapai 15,79 persen. Pertumbuhan positif sektor transportasi pada kuartal satu dan kedua pada tahun ini, menjadi salah satu faktor yang mengerek pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen pada kuartal II-2022.

"Namun kita tetap harus mengantisipasi sumbangan sektor transportasi terhadap tingkat inflasi nasional yang termasuk cukup tinggi dibandingkan sektor-sektor yang lain," katanya.

Pada usia ke-77 Kemerdekaan Indonesia ini, lanjut Menhub, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi yaitu dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis pangan, energi, keuangan dan ekonomi secara global.

Menurutnya, membangun infrastruktur dan layanan transportasi bukan suatu pekerjaan yang mudah, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan dan di tengah kondisi ekonomi global yang kurang baik.

Baca juga: Kemendagri: Banyak Kasat Pol PP yang Belum Punya Sertifikat PPNS


Di tengah keterbatasan APBN, dirinya mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi baik itu BUMN, sektor swasta, asosiasi, akademisi, dan pihak terkait lainnya untuk terus berkolaborasi mengembangkan konektivitas hingga ke pelosok. Serta memastikan infrastruktur yang telah dibangun memberikan nilai manfaat ekonomi, sosial, dan budaya.

"Kita harus mengedepankan dampak dari pembangunan transportasi. Bukan hanya selesai pada output, tetapi juga kepada outcomenya. Tidak hanya done (selesai dibangun), tetapi juga delivered (dirasakan manfaatnya)," tuturnya.

Menhub bilang, untuk pulih lebih cepat, dibutuhkan inovasi, kreativitas dan peningkatan kualitas SDM yang andal, tangguh dan memiliki budaya melayani.

Khususnya dalam mencari sumber pendanaan baru di tengah keterbatasan APBN, melalui pendanaan creative financing dengan skema KPBU, termasuk penguatan peran BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), lembaga pengelola investasi, special mission vehicle (SMV), dan sumber-sumber dana luar negeri yang dimungkinkan.

Baca juga: Segini Harga Pertalite jika Tidak Disubsidi Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com