Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi "Big Data" Diharap Bisa Percepat Pembangunan "Smart City"

Kompas.com - 18/09/2022, 11:09 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Integrasi "big data" dianggap dapat mempercepat pembanguna sosial dan ekonomi di Jakarta. Hal ini dalam rangka mendorong Jakarta sebagai smart city yang maju dan modern.

CEO Paragon technology Salman Subakat mengatakan, gotong royong dan kolaborasi antara para ahli dan praktisi big data dapat menjadi trigger untuk menghasilkan quick win untuk mencapai target tersebut.

“Pengintegrasian big data harus berujung simpel, dengan mengikuti prinsip meaningful, actionable dan memiliki efek networking,” kata Salman dalam diskusi bertema “Pengintegrasian Big Data untuk Akselerasi Pembangunan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Jakarta” pada 16 September 2022 lalu.

Sedangkan Direktur Niaga & Properti PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Ivan C. Permana dalam paparannya mengutip pakar Smart City dari ITB, Prof. Suhono mengenai urgensi tiga elemen penting dalam Smart City.

Baca juga: Big Data untuk Atasi Masalah Minyak Goreng

Tiga elemen tersebut yakni Sensing yaitu mengenali karakteristik data, Understanding yaitu interpretasi data dengan memanfaatkan Kecerdasan Buatan, dan Acting yaitu mengambil tindakan berdasarkan hasil interpretasi data.

"Ketiga hal ini perlu dipahami dalam pengintegrasian big data,” tutur Ivan, dalam diskusi tersebut.

Ketua Ikatan Alumni ITB Jakarta Damoza berkomitmen tancap gas menyusun solusi berkelanjutan untuk masyarakat DKI Jakarta melalui rangkaian focus group discussion (FGD) dengan para stakeholder, ahli dan praktisi dalam rangka merealisasikan solusi nyata berbasis pengintegrasian big data untuk masyarakat Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Dewan Penasihat IA ITB Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, kehadiran IA ITB dinantikan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik dalam hal teknologi maupun pendidikan.

"Temanya terus melakukan pembenahan untuk Kota Jakarta sebagai smart city untuk big data. Kehadiran teman-teman dengan diskusi ini melengkapkan program Kota Jakarta yang ingin memastikan jadi kota yang modern, maju, dan sejajar dengan kota-kota di dunia lainnya," sambungnya.

Baca juga: Pemulihan Pariwisata ala Sandiaga, Tarik Wisatawan Domestik Pakai Big Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com