Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Potensi Resesi 2023, HIPMI Jakarta Selatan Kembangkan Model Bisnis Berkelanjutan

Kompas.com - 24/10/2022, 19:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan mengembangkan model bisnis berkelanjutan untuk menanggulangi terjadinya resesi dan ketidakpastian ekonomi tahun depan.

Ketua Umum HIPMI Jakarta Selatan Muhammad Assad mengatakan, dunia bisnis di Jakarta Selatan sedikit banyak akan merasakan dampak resesi tersebut.

Sebab, banyak produk dari anggota HIPMI Jakarta Selatan yang selama ini telah merambah pasar global, terutama pada sektor manufaktur, jasa, hiburan, keuangan, dan distributor.

"Kami sedang menyusun strategi dan langkah-langkah apa yang bisa diambil oleh pengusaha jika resesi global benar-benar terjadi. Terutama bagi bisnis di Jakarta Selatan,” kata dia dalam keterangan pers, Senin (24/10/2022).

Ia menambahkan, dalam menghadapi resesi dan ketidakpastian ekonomi, sektor-sektor bisnis primer dan komoditi kemungkinan masih akan bertahan, bahkan mungkin malah semakin kuat.

Baca juga: Tidak Perlu Khawatir Resesi, Ini 3 Tips yang Dapat Dicoba untuk Mengantisipasinya

Sementara, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengingatkan, sepanjang sejarah krisis ekonomi yang terjadi, Indonesia senantiasa mampu bangkit dari krisis.

"Di tengah berbagai tantangan global tersebut, kita harus memandang perekonomian 2022 dengan optimistis. Pemerintah memproyeksikan tahun 2022 ini tumbuh di atas 5,2 persen. Pencapaian target pertumbuhan ini, tergantung sejumlah faktor, yaitu pengendalian pandemik, respons kebijakan ekonomi yang tepat, dan penciptaan lapangan kerja," jelas dia.

Untuk mendiskusikan tantangan tersebut, HIPMI Jakarta Selatan, menggelar Rakercab dan Business Forum bertema Build a Business That Lasts.

Acara ini membahas pengalaman dalam mengembangkan bisnis yang dapat bertahan dari masa ke masa (sustainable business).

Baca juga: Sang Ketum Mardani Maming Ditahan KPK, Ini Respons Hipmi

Menurut Assad, terdapat lima strategi yang bisa dijalankan para pengusaha dalam menerapkan strategi bisnis berkelanjutan untuk menghadapi tantangan resesi tahun depan.

Pertama, yakni pengusaha perlu membuat roadmap dan rencana kerja menghadapi resesi. Kedua, pengusaha harus mengembangkan struktur jabatan dalam perusahaan.

Kemudian yang ketiga, pengusaha harus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjalankan bisnis, lalu identifikasikan peluang untuk mendapatkan keuntungan cepat.

Terakhir, pengusaha harus mengkomunikasikan kesuksesan bisnis yang telah dijalani.

“Ekonomi nasional bisa kembali ditingkatkan pascapandemi ini, jika banyak bermunculan entrepreneur muda yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu HIPMI Jakarta Selatan melalui program-programnya, berupaya untuk me-scale-up bisnis para anggotanya, yang diharapkan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tandas dia.

Sebagai informasi, saat ini jumlah anggota HIPMI Jakarta Selatan tercatat 250 anggota dan pengurus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com