Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-Inggris Teken Kerja Sama Perluasan Investasi, Bahlil: Ini Langkah Awal yang Baik.

Kompas.com - 28/10/2022, 16:41 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan kerja sama investasi dengan Departemen Perdagangan Internasional Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara.

Kerja sama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman di Kantor Sekretaris Negara London, Inggris, pada Kamis (27/10/2022) waktu setempat.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengapresiasi terjalinnya kerja sama investasi Inggris dengan Indonesia.

Baca juga: Bahlil Ajak 200 Pengusaha Eropa Investasi di Indonesia

Hal tersebut merupakan sebuah proses bersejarah dalam rangka membangun hubungan kerja sama investasi kedua negara. Bahlil mengajak pemerintah Inggris untuk berkolaborasi dengan memanfaatkan kelebihan dari masing-masing negara.

"Satu sisi kami memiliki sumber daya alam yang melimpah dan Inggris mempunyai teknologi, modal, dan pasar yang cukup. Ini adalah langkah awal yang baik. Saya berpikir bahwa hubungan kedua negara ini harus kita tingkatkan dalam perspektif ekonomi dan khususnya investasi," ucapnya dikutip melalui siaran pers Kemeninvest.

Adapun ruang lingkup kerja sama ini mencakup pertukaran informasi terkait kebijakan, regulasi, prosedur, insentif, permasalahan, dan peluang-peluang potensial mengenai investasi dari masing-masing pihak.

Mempromosikan dan memfasilitasi masuknya investasi di kedua negara terutama di sektor-sektor prioritas, dan membantu investor potensial dengan menyediakan layanan menyeluruh (end to end), melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan pertemuan bisnis, serta mengoptimakan posisi Inggris sebagai pusat (hub) bagi Indonesia untuk menjajaki pasar di negara-negara Persemakmuran, Eropa dan Amerika.

Bahlil dalam kesempatan itu bilang, Pemerintah Indonesia sedang merumuskan regulasi mengenai pasar karbon dan harga karbon. Dengan potensi yang cukup besar, Bahlil menjamin hal ini dapat menjadi peluang besar yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Sementara itu, Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson mengatakan, optimalisasi dan realisasi peluang sehingga kerja sama dapat terwujud dengan konkret antar kedua negara.

Menurut dia, hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Inggris masih terlalu kecil. Di satu sisi, Inggris banyak membutuhkan sumber daya alam dari Indonesia dan di sisi lain Indonesia memerlukan investasi dari Inggris.

"Harapan saya, kita harus meningkatkan hubungan ekonomi dan dagang antara Indonesia dan Inggris. Tentunya kami harap ke depan juga dapat menjalin kerja sama yang lebih menguntungkan dan saling membutuhkan satu sama lain," tuturnya.

Terkait dengan isu perdagangan karbon, Pemerintah Inggris akan dengan senang hati menjajaki peluang. Hal ini akan didiskusikan lebih lanjut olehnya saat melakukan kunjungan ke Indonesia pada kegiatan B20 di Bali, pada November ini.

Baca juga: Pakai Uang Rakyat, Kemenkeu Tegur BUMN agar Hati-hati Investasi Properti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com