Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Program EBT, Asahimas Chemical Beli 18.000 REC dari PLN

Kompas.com - 02/11/2022, 18:28 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen kaca dan kimia PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).

Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk Penandatanganan Perjanjian antara ASC dan PLN yang dilaksanakan di Bali, Selasa (1/11/2022). Perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Direktur ASC Jun Miyazaki dan manajemen PLN.

Miyazaki mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi, listrik merupakan salah satu dari bahan baku utama ASC. Selama ini, ASC dikenal sebagai salah satu konsumen terbesar PLN di Jawa dan Bali.

Baca juga: UMKM Perlu Tingkatkan Produktivitas untuk Akses Pendanaan Maksimal

“Melalui penandatanganan kontrak pembelian REC sebanyak 18 juta unit (setara dengan 18.000 GWh) dalam periode kurang lebih 15 tahun dengan target pengurangan emisi CO2 sebesar 15 juta ton,” ujar Miyazaki dalam siaran pers Rabu (2/11/2022).

Miyazaki berharap keterlibatan perseroan pada program Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan perluasan pembangkit listrik Energi Terbarukan di wilayah Indonesia.

“Oleh karena itu, program penurunan emisi secara otomatis dapat diterapkan secara masif yang dapat dikonsumsi oleh banyak industri dan masyarakat sekaligus dalam penerapan sumber energi yang ramah lingkungan,” kata Miyazaki.

Untuk diketahui, ASC bergerak dalam bidang industri kimia dasar terintegrasi dengan pabrik Chlor Alkali-Vinyl Chloride dan PolyVinyl Chlorida. Berlokasi di Cilegon propinsi Banten, Perseroan telah beroperasi sejak tahun 1989. Adapun total investasi ASC di Indonesia sampai dengan tahun 2022 mencapai 1,6 miliar dollar AS.

Baca juga: Gandeng PLN, ION Mobility Bakal Bangun 100 SPLU

Produk utama ASC berupa Caustic Soda (NaOH) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Bahan kimia ini dibutuhkan oleh sekitar 400 industri nasional dalam negeri seperti industri Rayon, Alumina, Pulp & Paper, Tekstil, Makanan dan lain-lain.

Produk utama ASC juga dibutuhkan oleh industri pendukung infrastruktur seperti industri Pipa PVC, Kabel dan Industri plastik lainnya. Produk-produk tersebut juga diperuntukan guna memenuhi pasar ekspor yang cukup besar. Kegiatan tersebut tentunya dapat mendongkrak devisa negara.

Baca juga: Per September 2022, Siloam Bukukan Laba Bersih Rp 457,34 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com