Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pelaksanaan KTT G20, Masyarakat Bali Diimbau WFH

Kompas.com - 07/11/2022, 19:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmen Setneg), Setya Utama mengimbau agar masyarakat Bali terutama, bisa menjalani aktivitasnya di rumah saja (work from home/WFH).

Termasuk pembelajaran secara daring (online) selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsug di Pulau Dewata ini, pada 15-16 November 2022.

"Jadi ada WFH dan juga pembelajaran jarak jauh yang kita imbau. Jadi, untuk sektor-sektor tertentu yang memungkinkan untuk WFH dan kita kan sudah biasa untuk melakukan itu, untuk dua hari itu kita imbau untuk WFH," katanya dalam konferensi pers virtual terkait Persiapan Protokoler Acara KTT G20, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Pemerintah Belum Bisa Pastikan Rusia dan Ukraina Hadir di KTT G20 Bali

Kendati demikian, WFH dan pembelajaran secara online sekadar imbauan bukan keharusan. Meskipun begitu, dia berharap, masyarakat Bali bisa mengikuti imbauan tersebut.

Terlebih lagi, meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jawa-Bali sehingga pemerintah tetap menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat atau biasa disebut PPKM.

"Ini sifatnya imbauan ya, dan juga pembelajaran jarak jauh. Kita sudah 2 tahun melakukan itu. Saya kira untuk dua hari demi kesuksesan KTT kita bersama-sama pingin ada suatu hasil yang bagus untuk kita semua," ucap Setya.

"Kita mohon pemakluman dari masyarakat Bali khususnya, untuk merelakan diri dalam dua hari itu saja untuk WFH," sambungnya.

Baca juga: Gebyar Gelaran G20 di Indonesia

 


Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kalau penyebaran virus Covid-19 kemungkinan akan kembali mencapai puncaknya.

"Mengingat adanya indikasi kenaikan kasus Covid-19 yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir," ucap Luhut dikutip dari akun Instagram resminya yang sudah terverifikasi, Sabtu (5/11/2022).

Namun, Luhut bilang, varian baru Covid-19 ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu yakni puncak varian Omicron.

Berdasarkan berbagai data yang telah pemerintah amati dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan.

"Khusus untuk wilayah Jawa Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi Jawa dan Bali. Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY juga naik cukup signifikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Whats New
Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com