Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT G20, Jokowi Minta Semua Pihak Genjot Jumlah "Pandemic Fund"

Kompas.com - 15/11/2022, 16:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemic fund atau dana pandemi sebesar 31,1 miliar dollar AS per tahun dibutuhkan agar dapat berfungsi optimal untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang.

Namun, hingga kini pandemic fund di bawah Presidensi G20 Indonesia baru terkumpul sebesar 1,4 miliar dollar AS dari 20 donatur, yaitu anggota G20, negara non G20, dan tiga lembaga filantropis dunia.

Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh pihak ikut berpartisipasi dalam pengumpulan pandemic fund ini agar dapat berfungsi dengan optimal.

Baca juga: Erick Thohir: IOC dan FIFA Hadir di KTT G20 Bali, Dunia Dukung Kemajuan Olahraga RI

"G20 telah berhasil membentuk pandemic fund, ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal. Saya mengajak semua pihak berkontribusi," ujarnya saat membuka Sesi Kedua KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Dia mencontohkan, Indonesia sebagai Presidensi G20 kali ini telah ikut berkontribusi sebesar 50 juta dollar AS atau setara Rp 776,45 miliar.

Menurutnya, pengumpulan pandemic fund ini diperlukan sebagai salah satu langkah nyata memperkuat kesiapsiagaan sistem kesehatan global.

Pasalnya, pandemic fund menjadi instrumen penting untuk lebih mempersiapkan dan merespons pandemi berikutnya dengan lebih baik.

Baca juga: 25 Rekomendasi Kebijakan B20 untuk KTT G20


Seperti diketahui, dalam tiga tahun terakhir, seluruh dunia menghadapi disrupsi terberat akibat pandemi Covid-19. Hal ini membuktikan dunia tidak siap menghadapi pandemi tersebut lantaran tidak memiliki arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi.

"Dunia kita semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun kita tidak boleh lengah, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja. Kali ini dunia harus lebih siap, kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita," jelasnya.

Baca juga: Bertemu Xi Jinping, Joe Biden: Kami Akan Bersaing dengan Semangat, tapi Tidak Mencari Konflik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com