Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Gempa Cianjur, 6 Perjalanan Kereta Api Dihentikan Sementara

Kompas.com - 21/11/2022, 15:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo 5,6 melanda Cianjur. Gempa Cianjur berpusat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB.

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, pihaknya selalu menghentikan perjalanan kereta api apabila menerima informasi terkait gempa di sekitar jalur kereta dan stasiun.

"Kami selalu menghentikan perjalanan kereta api apabila diterima informasi adanya gempa yang dirasakan di sekitar jalur keeta api," kata Kuswardoyo saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Gempa Cianjur, OJK Tunda Konferensi Pers SNLIK 2022

Kuswardoyo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua petugas di lapangan terkait kondisi gempa tersebut.

Selanjutnya, kata dia, tim PT KAI akan melakukan pemeriksaan seluruh pra sarana kereta api terutama yang akan dilalui.

"Hal ini untuk memastikan keselamatan KA yang melintasi lokasi yang terdampak gempa tersebut. Jika sudah dipastikan pra sarana KA aman, maka perjalanan KA dapat dilanjutkan kembali," ujarnya.

Kuswardoyo memastikan tidak ada pembatalan perjalanan kereta api akibat gempa Cianjur.

Ia menegaskan, perjalanan kereta api dapat dilanjutkan apabila kondisi sudah dinyatakan aman.

Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Daop I Jakarta Mulai Jual Tiket Kereta

"Tidak ada perjalanan KA yang dibatalkan. Ketika kondisi sudah dinyatakan aman maka perjalanan KA dapat dilanjutkan kembali," ucap dia.

Berikut ini enam perjalanan KA yang dihentikan sementara:

  • KA Lodaya dihentikan di stasiun Indihiang
  • KA Pasundan dihentikan di Ciamis
  • KA Kutojaya Selatan dihentikan di Banjar
  • KA Serayu dihentikan di Kiaracondong
  • KA Ciremai dihentikan di Purwakarta
  • KA Siliwangi dihentikan di Ciranjang.

Baca juga: Dirut KAI: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal Setelah 38 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com