Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Global Melambat, Teten: Kita Jaga Daya Beli Masyarakat dan Perkuat UMKM

Kompas.com - 24/11/2022, 13:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonomi dunia di tahun 2023 diperkirakan akan melambat akibat tensi politk dan inflasi. Merespons hal tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan ekonomi Indonesia masih tumbuh cukup baik.

“Kondisi ekonomi Indonesia cukup baik, tapi, ekonomi dunia tahun 2023 diperkirakan melambat karena adanya tensi politik dan inflasi, namun IMF memprediksi ekonomi Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,97 persen,” kata Teten di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Pada kuartal III-2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen YoY meningkat jauh dibandingkan mitra dagang utama Indonesia, yaitu China 3,9 persen, dan Amerika Serikat 1,8 persen. Menurut Teten hal tersebut, tidak lepas dari peran UMKM.

Baca juga: Presidensi G20, Teten Sebut Produk Wellness Indonesia Bakal Jadi Kekuatan UMKM Masa Depan

“Kita harus tetap waspada, kebijakan kedepan adalah menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat UMKM dalam struktur ekonomi. Tantangan Indonesia ke depan adalah meningkatkan peran UMKM dalam rantai nilai global,” ujar Teten.

Untuk mendorong UMKM, beberapa upaya yang telah dilakukan mencakup sinergi antar kementerian dan lembaga. Di Kementerian BUMN misalnya, mendorong Padi BUMN, dimana transaksi BUMN mencapai Rp 22 triliun sepanjang tahun ini.

Tak hanya Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Investasi juga berkolaborasi melaksanakan business matching lanjutan.

“Saya apresiasi 17 BUMN yaitu PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani, PT. RNI, PT Inka, Perum Bulog, PT. PPI, PT. Berdikari, PT. Garam, PT. Perikanan Indonesia, PT. Bio Farma, PT. Perkebunan Nusantara III, PT. Pindad, PT. Pupuk Indonesia, dan PT. Sang Hyang Seri, serta Gramedia dan LULU yang hadir disini, untuk membuka peluang bagi UKM dan Koperasi masuk dalam kemitraan rantai pasok,” ungkap Teten.

Dalam kesempatan tersebut, Teten mengatakan bahwa keterlibatan sektor UMKM Indonesia dalam rantai nilai global sangat rendah dibandingkan negara-negara ASEAN sebesar 4,1 persen, jauh di banding negara-negara lain yaitu Vietnam 20 persen dan Malaysia 46,2 persen.

“Baru 7 persen UMK yang bermitra dengan usaha besar, tantangannya tingginya biaya logistic inbound dan outbund, serta rendahnya daya saing, Ease of doing business (EODB) Indonesia yang berada pada peringat 73,” lanjut dia.

Teten menekankan, bahwa UMKM perlu diberi kesempatan untuk membuat produk baru yang sesuai spesifikasi BUMN dan Usaha Besar. Kesempatan tersebut, seperti pembinaan UMKM dan bantuan uji coba membuat prototype oleh K/L teknis dan perguruan tinggi.

Kemudian, Teten juga menekankan pentingnya pendampingan sertifikasi, pembiayaan dan desain produk. Sebagai contoh, pendampingan sertifikasi untuk produk seperti alat olahraga (bekerjasama dengan KONI).

“Hubungan kemitraan kedepan dapat membentuk ekosistem hexahelix rantai pasok yaitu pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha, komunitas, media, dan perbankan,” tegas Teten.

Baca juga: Menteri Teten Setuju Koperasi Diawasi OJK, asalkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com