Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Satya Bangun Bisnis Sepatu Bercerita dari Limbah Garmen

Kompas.com - 12/12/2022, 15:55 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis fesyen anak muda sudah mulai begerak ke produk berkelanjutam dan memperhatikan kelestarian alam.

Salah satu yang turut meramaikan produk fesyen berkelanjutan adalah UMKM Sepatu Bercerita asal Jimbaran, Bali. Meskipun baru seumur jagung, brand ini telah banyak mencuri perhatian.

Awalnya, brand Sepatu Bercerita ini diinisiasi Paramahamsa Satya dan ketiga kawannya dari kegelisahan banyaknya limbah garmen yang hanya menjadi sampah dan malah dibakar.

Baca juga: Cerita Korban Gagal Bayar Wanaartha Life: Agen Bolak-balik ke Rumah Tahu Suami Baru Pensiun dari TNI...

"Jadi sisa garmen di Bali itu cukup banyak ternyata, saya telusuri ternyata rata-rata sisa garmen di sana itu dibuang atau dibakar," kata dia saat ditemui di Gebyar IKMA 2022, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, sisa garmen yang dibakar justru akan berpotensi menjadi polusi udara. Dari sana, ia berinisiatif menjahit kain perca itu untuk menjadi bahan sepatu sekaligus tas kemasannya.

Untuk mendapatkan kain perca, Satya mendatangi usaha UMKM lain misalnya industri totebag yang ada di Bali untuk mendapatkan sisa dari garmen yang produk yang mereka olah.

Baca juga: Cerita Mereka yang Raup Jutaan Rupiah lewat Bagi-bagi Link


Untuk mempercantik produknya, ia menggunakan teknik cetak direct to garment (DTG) untuk dapat memberikan gambar ilustrasi pada garmen perca secara langsung.

Satya menekankan, nilai unik dari produk Sepatu Bercerita ini ada pada ilustrasi yang membentuk sebuah cerita. Gambar yang ada di tiap sepatu memiliki desain yang berbeda dan membentuk sebuah cerita utuh.

Satya sendiri memiliki latar belakang pendidikan di bidang ilustrasi.

"Jadi memang nilainya ada di ilustrasi gambar yang mengandung cerita dan juga bahannya yang terbuat dari limbah garmen," kata dia.

Baca juga: Cerita Sukses VONA, Resign dan Bangun Bisnis Kerajinan Kulit

Sementara ke depan, Satya berharap sol sepatunya bisa juga terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, misalnya dari campuran plastik daur ulang dan sandal bekas.

Saat ini, pihaknya sedang mengembangkan penelitian dan mengumpulkan modal untuk dapat membuat keseluruhan bahan sepatu tersebut ramah lingkungan.

Selain itu, satya juga menjamin setiap tas untuk sepatu produksi Sepatu Bercerita ini akan memiliki motif yang bebeda. Hal ini lantaran motif tas tersebut sangat bergantung pada jenis limbang garmen yang didapatkan.

Baca juga: Cerita Sukses Winona Modest, Bisnis Fesyen Hijab Instan Beromzet Rp 180 Juta Per Bulan

Pada seri pertama, ia mengangkat cerita tentang TPA Suwung, di Denpasar, Bali. Ilustrasi di sepatu seri pertama ini menceritakan perjalanan sampah dari TPA tersebut sampai di laut.

"Kemarin ada orang luar (negeri) cerita menyelam ditemani banyak sampah, itu ada beritanya. Dari situ saya ambil poinnya di situ," urai dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com